Download terlengkap cara terbaikOpsi solusi yang ditawarkan pemerintah untuk guru honorer dan CPNS.

Solusi cara terbaik dan terlengkapSolusi pemerintah untuk mendapatkan guru CPNS akibat banyak yang tidak lolos tes kompetensi dasar.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 135 artikel Kategori Psikotes. Pemutakhiran versi update revisi ke : 121537.


solusi hasil tes skd cpns 2018

"RECRUITMENT TES CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) 2018 SEBAIKNYA : 50% PERANGKINGAN & 50% YANG TERDAFTAR di DINDIK (Dinas Pendidikan) / DAPODIK (Data Pokok Pendidikan), ADIL & FAIRNESS"

Pemerintah memang harus bisa mendapatkan guru yg kompetitif & kompetens. Sedangkan sekarang indikator tes CPNS kompetensi guru ada pada terpenuhinya passing grade. Masalahnya banyak yg gugur tes SKD (Seleksi Kompetensi Dasar), bahkan guru wiyata bakti yg sudah masuk di DINDIK / DAPODIK.

Pilihan solusi paling bijak yg bisa ditempuh pemerintah sesuai realita di masyarakat :

  • 1. Menggunakan sistem perangkingan. Yaitu shortlist passing grade tertinggi sampai terendah. nanti dipilih mereka yg memenuhi kriteria. Kekurangannya adalah pemerintah bisa mendapatkan guru yg kompetens secara akademik, NAMUN belum tentu kompetitif cara mengajarnya secara paedagogik, karena belum melakukan Micro Teaching.

  • 2. Menurunkan passing grade hasil tes SKD. Resikonya : pemerintah mendapatkan guru yg benar-benar sangat diragukan kompetensinya baik secara verbal, paedagogik, & kompetensi akademiknya.

  • 3. Memilih mereka guru wiyata bakti muda berprestasi yg sudah terdaftar di Dindik / Dapodik, Berpengalaman mengajar kurang lebih 3 tahun, memiliki prestasi lomba tingkat kabupaten maupun propinsi untuk sekolahnya. Guru yg masuk kategori ini jelas terdaftar & ada di database DAPODIK. Guru kategori ini juga jelas kompetensinya, meskipun memang masih ada juga yg tidak lolos tes SKD, Pemerintah juga harus mempertimbangkan guru kategori ini karena kompetensinya menjadi guru sudah jelas sekali dibandingkan fresh graduate yg hasil tes SKDnya lebih tinggi sekalipun.

Secara logis bila pemerintah menginginkan guru CPNS yg bermutu & berkualitas serta mendekati ideal, jelas Poin-1 & Poin-2 Bisa menjadi pilihan, / bahkan membagi kategori itu 50% perangkingan & 50% berikutnya yaitu GWB (Guru Wiyata Bakti) berprestasi yg terdaftar di Dapodik. dg opsi ini, kebutuhan pemerintah bisa terpenuhi, adil & fairness, juga tidak perlu melakukan seleksi ulang yg akan memakan biaya yg sangat besar tentunya.

Guru CPNS yg bermutu & berkualitas sebenarnya seperti apa secara spesifik :

  • A. Kalau pemerintah hanya membutuhkan guru CPNS yg kompeten secara akadmik saja tentu mereka yg lolos tes SKD & SKB (Seleksi Kompetensi Bidang) dg passing grade yg tinggi menjadi pilihan utama terutama yg fresh graduate.

  • B. Tetapi jika pemerintah membutuhkan guru CPNS yg tidak hanya kompetitif secara akademik tapi kompeten secara teknis keguruan, tentu harus memilih dengan syarat :

  • 1. Memiliki ijazah PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) yg linear, IPK (Indeks Prestasi Komulatif) minimal 3.00, Kuliah dari universitas dengan akreditasi dari BAN PT DIKTI minimal B.

  • 2. Memiliki sertifikat keahlian KBM di suatu bidang secara resmi.

  • 3. Pernah mengikuti diklat LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan).

  • 4. Memiliki prestasi tingkat kabupaten / propinsi.

  • 5. Terdaftar lebih dahulu sebagai guru honorer GWB di Dindik / Dapodik. Syukur sudah mendapatkan KESRA (Kesejahteraan Rakyat) & NUPTK (Nomor Unik Pendidik Tenaga Kependidikan).

  • 6. Memiliki ijazah akta-4 / pernah PLPG (Pendidikan Latihan Profesi Guru) / PPG (Pendidikan Profesi Guru).

  • 7. Berpengalaman mengajar kelas kurang lebih selama 3 tahun / diatasnya.

Kondisi sekarang adalah baik mereka yg lolos tes SKD maupun tidak, berdasarkan poin-A & poin-B, berisi kemungkinan 50 / 50 dari peserta tesnya.

Jangan sampai pemerintah salah memilih guru CPNS karena akan membawa akibat jangka panjang pada peserta didik. Karena tujuan utama pendidikan adalah menciptakan peserta didik yg kompetens & produktif kedepannya, sehingga harus banyak model seleksi guru yg menitik beratkan tidak hanya pada hasil tes SKD yg memenuhi passing grade saja tentunya. Memang tidak bisa dipungkiri yang ikut seleksi tes CPNS itu banyak sekali jumlahnya. Meskipun sementara ini banyak yang tidak lolos CPNS berdasarkan hasil penilaian tes SKD. Pemerintah tetap bisa mendapatkan guru CPNS yang kompetitif & berkualitas menggunakan metode 50 - 50 diatas, terutama untuk tahun 2018 yang begitu dinamis kompetensi gurunya.

Solusi pemerintah yang kurang presisi jelas bisa berakibat kurang bagus untuk jangka panjang terutama dalam mendapatkan guru CPNS yang kompetitif & bermutu secara teknis keguruan & akademis. Jangan sampai opsi yang akan diambil pemerintah akibat banyaknya peserta tes CPNS yang gugur tes SKD berdampak pada pemusatan titik kompetensi yang tidak proporsional. Karena memang akibat banyak passing grade yang tidak terpenuhi peserta tes CPNS tersebut memang cukup kompleks pemecahannya. Sebab masih banyak yang beranggapan bahwa tes akademik sebagai satu-satunya asesmen ukuran kompetensi ASN, padahal banyak keahlian anak bangsa yang tidak cukup bisa digali menggunakan tes akademik seperti tes SKD saja. Tidak lolos tes akademik bukan berarti dia tidak kompetitif secara teknis, pun demikian yang lolos tes akademik juga belum tentu kompetitif secara teknis. Maka dari itu solusi yang adil & fairness dari pemerintah sebaiknya untuk menentukan mereka yang lolos CPNS 2018 menggunakan metode 50 / 50 seperti penjelasan diatas.

Solusi pemerintah akibat banyaknya kandidat yang tidak memenuhi passing grade tes SKD, harus diambil secara teliti & fairnes, karena guru CPNS akan bekerja dalam kurun waktu yang lama. Kita semua pasti ingin anak-anak muda bangsa di didik oleh guru yang benar-benar kompetitif secara teknis, & kita semua berharap pemecahan pemerintah akibat banyak kemungkinan tersebut menghasilkan keputusan yang paling adil & fairnes tetapi tetap bisa mempertahankan sisi teknis kompetensi guru.

Sebenarnya mereka yang tidak lolos CPNS 2018 bukan selalu akibat banyak yang tidak paham tes SKD seprti : TIU (Tes Intelegensi Umum), TWK (Tes Wawasan Kebangsaan), TKP (Tes Karakteristik Pribadi), tetapi diluar itu banyak hal yang bisa digali faktor yang paling mempengaruhi selain potensi akademik mereka. Pemerintah pastinya punya solusi yang baik, proporsional, adil & fairness bagi semuanya agar kebutuhan guru CPNS yang kompeten dapat terpenuhi sercara kompetitif untuk jangka panjang demi kemajuan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa kedepannya.

INFO TERBARU : Solusi pemerintah yang ditunggu-tunggu para peserta tes CPNS 2018 , inilah Rangkuman Diagram Alir - PERMENPAN & RBRI No 61 TAHUN 2018. Peraturan Pemerintah Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara & Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2018.

PERMENPAN NO 61 TAHUN 2018