1. MEMINIMALISIR GESEKAN dengn ORANG TUA, Bahkan PIHAK KETIGA.
Tianggal satu rumah dengan orang tua setelah menikah itu garansi 100% pasti terjadi gesekan, baik besar, kecil, maupun kecil menjadi besar. Gesekan itu timbul bisa karena orang tua itu sendiri yang kurang percaya, suka curiga, dan mudah dipancing pihak ketiga seperti saudara kandung dan lainnya. Jika anda bukan anak tunggal, hidup serumah dengan orang tua, masih punya adik yang juga sudah menikah, sudah punya rumah sendiri, tapi masih sering main, berkunjung, entah apapun kepentingannya sering ke rumah orang tuanya, maka inilah PIHAK ketiga yang bisa menjadi pemicu / ures-ures dengan berbagai manuver, seolah-olah baik dermawan suka memberi uang orang tua padahal niat didalamnya sedang menghasut dan agar terlihat paling baik. Itulah yang akan menjadi duri, nila setitik rusak susu sebelanga.
2. BERLATIH MANDIRI MUTLAK SUAMI dan ISTRI.
Ketika anda tinggal di rumah sendiri, maka anda sebagai suami dan istri bisa mutlak membangun, mendidik keluarga tercinta secara mandiri, tanpa interverensi dari pihak manapun terutama orang tua dan saudara lainnya jika ada.
3. TANGGUNG JAWAB SUAMI MEMBERIKAN TEMPAT TINGGAL ISTRI dan ANAK KELAK.
Suami memang berkewajiban memberikan rumah pada anak dan istrinya, agar keduanya nyaman dan tumbuh kembang keluarga dan anak bisa mengalir secara natural tanpa terlalu banyak dicampuri pihak luar terutama orangtua maupun saudara lainnya.
4. MENCIPTAKAN RUANG YANG LUAS UNTUK MENGEMBANGKAN BAKAT dan KREATIVITAS.
Ketika anda ingin menambah penghasilan dengan membuka usaha, memperlebar bisnis, dan lainnya, ketika masih satu rumah dengan orang tua, maka bakat dan kreativitas anda akan jauh lebih terbatas, karena apapun usaha dan bisnis yang anda lakuan, orang tua suka curiga, khawatir, dan mudah dipicu akibat banyak hal, Bakat dan kreativitas anda akan berkembang ketika anda diam, sendiri tanpa dicampuri hal-hal yang hanya mensabotase kreatifitas dan produktivitas anda sendiri.
5. MEMBUKA JALAN DALAM BANYAK HAL.
Ketika anda memiliki niat yang sungguh-sungguh untuk mandiri, tidak merepotkan seiapapun apapun bentuknya, tidak membebani orang tua, niat untuk teguh menjalankan keluarga secara utuh dan mandiri, maka percayalah akan membukakan banyak jalan masa depan. Tapi sebaliknya jika sebenarnya masih suka merepotkan, membebani pikiran orang tua, dengan berbagai wadulan, cerita, pancingan maupun manuver, maka justru akan sebaliknya.
1. Anda adalah anak tunggal, tidak punya kakak maupun adik.
Bagi anak tunggal maka tidak ada persaingan secara internal, tapi jika anda bersaudara, anda tinggal di rumah orang tuan, sedangkan saudara lain ada yang tidak, maka persaingan, rasa iri, pasti ada baik terlihat langsung maupun dibungkus secara halus dengan bebagai hal yang di dramatisir seolah-olah baik padahal sangat buruk. Teliti, cermati dan perhatikan, hal semacam ini sangat bisa dibuktikan secara kasat dan rasional.
2. Anda tidak pernah merepeotkan, membebani orang tua dalam bentuk apapun terutama soal keuangan dan finansial keluarga.
Jika setelah menikah anda masih tinggal serumah dengan orang tua, tapi belum bisa mandiri soal finansial dan kebutuhan terutama, maka anda sudah pasti akan sering, dinasehati, diberi masukan, yang kadang tidak tepat denga karakter anda. Dibandingkan dengan yang lain, dicaci, dituding, dicurigai dan lain sebagainya. Maka dari itu kemampuan finansial sangat perlu dipikirkan secara dewasa, karena sifatnya luar biasa sangat sensitif.
Setelah menikah sebaiknya tinggal dirumah sendiri atau terpisah dari orang tua, kontrak rumah sekalipun tidak masalah.
Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel 