Pegawai tidak pusing seperti pebisnis dalam bekerja meraih pasarPegawai dg pebisnis sangat berbeda, pegawai adalah mereka yang bekerja mendapatkan penghasilan rutin setiap bulan, sedangkan pebisnis bekerja secara fleksibel namun penghasilannya tergantung keterampilannya meraih pasar. Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 118976. perbedaan antara pegawai dg pebisnis.Pegawai adalah mereka yg bekerja disuatu instansi maupun perusahaan. Pegawai contohnya : karyawan, staf, manajer, asisten manajer, direktur, & lain sebagainya. Pebisnis adalah mereka yg bekerja atas usahahnya sendiri. Pebisnis contohnya : pengusaha, pedagang, petani, produsen, & lainnya. Artikel mengenai perbedaan pegawai dg pebisnis berikut sebagai bahan Edukasi Pengembangan Diri supaya nanti bisa saling beradaptasi secara harmoni secara paling tepat sesuai kapasitas & porsi tanggung jawabnya masing-masing. Antara pegawai dg pebisnis berikut gambaran dasarnya :Perbedaan paling mendasar pegawai dengan pebisnis adalah :
Pebisnis adalah mereka yg bekerja agar bisa meraih pasar setiap bulan secara rutin, bagi yang cita citanya menjadi pegawai, tentu ini hal yang rumit.Pegawai memiliki cita-cita keamanan finansial, status yang dianggap derajatnya paling tinggi dilingkungan masyarakat, punya uang rutin setiap bulan. tidak perlu pusing memikirkan cara meraih pasar setiap hari, gaji pun diterima rutin setiap bulan. Cukup fokus dengan bekerja setiap hari sesuai tugas & justifikasi pekerjaannya. Pebisnis memiliki cita-cita bebas waktu & uang, supaya waktu terbanyaknya dipakai untuk hal lain lebih penting tapi tidak ketinggalan penghasilan. Waktunya dipakai lebih banyak untuk anak & keluarganya, mengikuti berbagai kegiatan agama & spiritual, fokus menciptakan pekerjaan baru lebih kreatif, produktif & sistematis. Mau jadi pegawai maupun pebisnis, sebenarnya sama saja, paling penting adalah sanubarinya berisi niat sesuai akhlak & akidah ajaran agama, moral, sosial, bahkan spiritual. Jangan sampai kesibukan pekerjaan apapun melalaikan apa yang sebenarnya sudah menjadi konsekuensi & tanggung jawabnya. |