Download terlengkap cara terbaikContoh bentuk motivasi orang tua yang salah

Solusi cara terbaik dan terlengkapContoh bentuk sifat maupun karakter orang tua yg tidak tepat untuk anak-anaknya, bentuk motivasi tapi dg format mental yg salah, motivasi orang tua yg selalu menganggap anaknya berhasil jika jadi pegawai, tanpa menyadari orang tua yang salah paradigma bahwa hidup itu dinamis, semua orang punya jalan hidup & peluangnya masing-masing, apalagi jika orang tua pahamnya materialis itu sungguh sangat merusak akhlak & akidah yang tidak terasa akibat obsesi duniawi yang terselubung.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 100 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 121912.


Setiap orang tua maupun mertua punya motivasi ingin anaknya suskes, tapi kadang bentuk memotivasinya salah sehingga hasilnya sebaliknya.

  • Apapun bentuk motivasi orang tua sendiri maupun mertua sebenarnya hanya ingin melihat anaknya berhasil, sukses, berkecukupan, dunia & akhirat. Meskipun tidak dipungkiri yg paling banyak diinginkan hanya kesuksesan materi dunia saja baik terlihat langsung maupun secara halus.

  • Akibat motivasi seperti itu, orang tua kadang salah dalam mendidik, memotivasi anak-anaknya TANPA TERASA justru akan merusak mental, pikiran & perasaannya, baik pada anak sendiri maupun menantunya.

Berikut ini motivasi yg sering dilakukan orang tua tanpa dirasa & disadari justru merusak banyak hal kedepannya :

  • 1. Membandingkan harta anak yg satu dg yg lainnya.

Contoh : Tuh liat, kakak adikmu sudah jadi pegawai PNS, hidupnya enak & berkecukupan, sudah punya ini & itu, Bila ada lowongan kerja, mbok cepat-cepat sana mendaftar, jadi pegawai negri itu terjamin. Bentuk motivasi seperti ini dianggap wajar padahal salah bila dipikir & dirasa lebih dalam.

  • 2. Menghitung harta anak yg satu dg yg lainnya.

Contoh : Lihatlah kakakmu / adikmu sudah pada punya rumah, mobil, penghasilan besar, coba dirimu kapan bisa seperti mereka?

  • 3. Lebih condong pada anak yg banyak uangnya.

Contoh motivasi duniawi : Suka menceritakan anaknya yg sukses menjadi pegawai, menjadi pejabat, tanpa menyadari kalau jaman begitu dinamis, mungkin suatu waktu orang tua sangat bangga pada anaknya yg jadi pegawai perusahaan A, tapi dilain hari bisa saja justru beban moral yg didapat akibat anaknya bekerja di perusahaan A akibat didera masalah berat misalnya.

  • 4. Mengukur motivasi perhatian & kasih sayang anak berdasarkan banyaknya uang yg diberikan.

Contoh : Tuh lihat, si A sangat sayang orang tua, apa saja dia belikan, & sering kasih uang pada orang tua, sedangkan dirimu tidak pernah memberi apa-apa, Kalau cuma mengurus rumah itu si pekerjaan PRT saja.

  • 5. Punya motivasi menginginkan anaknya seragam.

Contoh : Semua anak yg menjadi pegawai BUMN & PNS, hidupnya enak & bercecukupan, dirimu harus berusaha lebih keras agar jadi pegawai.

Tidak pernah menyadari, memahami, mengakui apa yg sebenar-benarnya sedang diusahakan anaknya yg dianggap belum punya apa-apa.

  • 6. Tidak mau menyadari kesalahan malah justru mencari-cari alasan lain dengan motivasi untuk menutupi kesalahannya.

Contoh : Ketika orang tua ketahuan salahnya, tidak mau mengakui, justri mencari celah lain untuk pembenarannya sendiri.

Misal ANALOGINYA :

  • Orang Tua : 2 + 2 itu sama dg 5, bukan 4..

  • Anak : Bukan, 2 + 2 = 4 bu / pak..

  • Orang Tua : Ngeyel dg pembenarannya sendiri..

  • Orang tua justru berkata : jika dirimu tidak dibiayai & disekolahkan orang tua maka dirimu tidak akan pintar berhitung matematika.

ITU ANALOGI yg bisa DITERAPKAN dalam BANYAK KASUS, sehari-hari.

  • 7. Memiliki kesadaran agama & spiritual yg rendah.

Contoh : Agama mengajarkan kewajiban utama anak perempuan sudah menikah harus bisa patuh, mengikuti suaminya & bisa menyelsaikan masalahnya sendiri.

Kenyataannya terbalik : Orang tua terutama ibu merasa berhak mengatur suami jika istri memiliki penghasilan lebih besar, tidak wajib patuh & mengikuti suami. Inilah ciri orang tua materialistis yang bentuk motivasinya bisa langsung maupun halus tampaknya.

  • 8. Prinsip hidup yang lemah, pengetahuan yang rendah, sehingga mudah dihasut & dipengaruhi pihak ketiga dari luar.

Contoh : Akibat motivasi materialisme yang sudah menjadi kiblat orang tua, maka dia mudah dihasut & dipengaruhi pihak ketiga untuk menjelekan / menuding anaknya yang masih merintis, bukannya memberikan motivasi & membekali dg mental akurat, akhirnya hanya menjadi perusak tanpa terasa.

  • 9. Suka mendikte & ikut campur urusan anaknya terutama yang sudah menikah.

Contoh : Karena merasa umurnya sudah tua, merasa banyak pengalaman, maka suka memberi nasehat maupun motivasi yang dianggapnya benar, padahal dia tidak menyadari bahwa dewasa tidak diukur dari umur & banyaknya pengalaman hidup, tapi dari kualitas pikiran & kualitas pengalamannya.

  • 10. Motivasi yang salah suka menjelek-jelekan anaknya yang masih merintis & dirasa belum berhasil.

Contoh : Ketika seorang anak dengan pengetahuan & pengalamannya memberikan masukan yang sebenarnya benar, TETAP tidak diakui, hanya karena anaknya belum memiliki uang banyak, padahal dalam SANUBARINYA paling dalam sudah menyadari perkataan anaknya yang tua pikiran & kedewasaannya itu benar.

Efek negatif jika motivasi di atas terus menerus digunakan orang tua maupun mertua :

  • 1. Anak justru akan menjadi pembrontak.

  • 2. Timbul banyak perselisihan yang sebenarnya sama sekali tidak diperlukan akibat saling salah paham.

  • 3. Orang tua bukan lagi menjadi figur akhlak & akidah, tapi mendekati sifat dajaliah tanpa terasa.

  • 4. Merusak banyak hubungan persaudaraan, akibat cerita kata-kata dengan pembenaran sendiri tanpa dasar realistis, apalagi tidak sesuai anjuran agama.

Sebenarnya solusi orang tua yang ingin anaknya maupun menantunya sukses & berhasil adalah :

  • Memberikan motivasi & format mental akurat, secara mendukung & mensupport apa saja yang menjadi bakat & keahlian anak-anaknya secara bijak dengan kata akurat tanpa mengganggu pikiran & perasaannya. Bukan dengan bentuk motivasi diatas, sehingga anaknya akan menemukan sendiri cara terbaik untuk meraih kesuksesan & keberhasilan.

Solusi yang singkat, padat & bermakna namun tidak pernah disadari para orang tua, akibat tertutupnya hati & pikirannya oleh doktrin materialisme, mencintai materi duniawi secara berlebihan itu faktanya.