Download terlengkap cara terbaikSimak agar anak perempuan paham kewajibannya setelah nikah

Solusi cara terbaik dan terlengkapKewajiban utama anak perempuan setelah menikah adalah menjadi istri yang menjunjung kepeminpinan suami, biarkan ibunya memberbanyak bekal hidup di usia senja, bukan menjadi tempat mengadu, karena istri tempat mengadunya ke suaminya.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 100 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 120089.


Kewajiban utama wanita sesudah menikah

ANAK PEREMPUAN WAJIB MENJUNJUNG TINGGI KEPEMIMPINAN SUAMI SETELAH MENIKAH :

Kewajiban sesudah menikah merupakan konsekuensi yg harus dijalankan sesuai akad perjanjian ijab qabul saat pernikahan. Ijab qabul berisi kewajiban yg tidak main-main, harus dijalankan dg niat & kesungguhan secara konsekuen & konsisten. Pada jaman modern seperti sekarang, banyak kewajiban perempuan yg tidak dijalankan & parahnya sudah tidak dirasa lagi akibat materi sudah menjadi kiblat. Istri yg merusak kepemimpinan suami semakin banyak meskipun dilakukan secara halus & lembut.

KEWAJIBAN SUAMI MEMIMPIN TERHADAP ANAK PEREMPUAN SETELAH MENIKAH :

Kewajiban utama perempuan sehabis menikah berdasarkan kitab suci maupun piwulang pinisepuh manapun adalah patuh pada perintah suami juga bersedia ikut suami kemanapun ia tinggal, ketika berselisih kecil maupun besar dg suami tidak boleh wadul / menceritakan / apalagi mendramatisir cerita kepada orang tua. Dua kewajiban utama tersebut paling inti, paling sakral bagi anak perempuan pasca menikah, juga paling banyak dilanggar tanpa dirasa lagi.

Contoh nyata krnologi cikal bakal kewajiban utama yg sering dilanggar anak wadon setelah berkeluarga secara halus tanpa dirasa :

  • Ada anak perempuan yg suka memberikan uang, hadiah, kesenangan pada ibunya. Parahnya semakin ibunya diberikan kesenangan lahir oleh anak perempuannya, ibunya tidak menilai itu sebagai kewajiban wajar seorang anak yg sudah dimampukan kepada orang tua. Tapi menempatkan itu sebagai rasa bangga berlebihan, sehingga ibunya menjadi materialistis tanpa dirasa suka membandingkan denganmu lainnya.

  • Ibunya yg sudah kadung dibuai kesenangan & rasa bangga itu menjadi gelap mata, semakin lengket dg anak perempuannya akibat kesenangan harta, selalu membela anak perempuan tersebut akibat rasa rikuh pekewuh yg tidak pada ranahnya. Entah anak perempuannya salah maupun benar selalu dibela. Padahal ibunya tidak menyadari bila anak perempuan sesudah mbojo wajib mengikuti perintah suami. Secara tidak langsung ibunya ini menjadi pendukung halus ketika anak perempuannya sedang menghindar dari kewajiban utama di atas sekaligus benih tumbuhnya istri yg merusak kepemimpinan suami.

  • Anak perempuan menjadi lebih sering curhat pada ibunya beragam dramatisasi yg dibuatnya hingga akhirnya membakar rasa iba maupun khawatir berlebihan. Suami tidak lagi menjadi tempat curhat istrinya (anak perempuan tadi). Sehingga ketika ada selisih kecil maupun besar dg suaminya, tidak lagi diselesaikan sendiri, tapi selalu mengadu pada ibunya, suami sudah tidak lagi memiliki posisi penuh menjadi kepala rumah tangga yg berhak mengatur istrinya. Akhirnya kepemimpinan suami menjadi rusak tanpa terasa, nilai akhlak & akidah istri kepada suaminya menjadi hilang tanpa dirasa.

  • Anak perempuannya menjadi selalu menentang apapun perintah suami kepadanya, akibat selalu dibela & ditopang ibunya. Bahkan perintah suami yg sudah sesuai akhlak & akidah istri pun dilanggar, karena selalu dibela & dicampuri ibunya.

Efek bila anak perempuan sudah melanggar 2 kewajiban utama setelah bojoan :

  • Istri menjadi tidak patuh terhadap perintah suami, meskipun dilakukan dg desain drama yg sangat halus. Maksudnya : istri seolah-olah patuh padahal sebenarnya sering melanggar perintah suami namun dg kamuflase yang halus.

  • Istri tidak mau ikut suami kemanapun suaminya tinggal, & inipun dilakukan secara halus. Jadi : istri seolah-olah terkesan sangat ingin ikut kemanapun suaminya tinggal, padahal sebenarnya prilakunya lebih sering menolak secara halus dengan membuat berbagai drama, cerita karangan & kamuflase.

  • Istri tidak mau melayani kebutuhan suami dalam banyak aspek, inipun di dramatisir secara halus, dengan alasan iba : seolah-olah anak perempuannya sangat sayang pada ibunya, tapi itu tidak lebih kamuflase agar bisa menghindari kewajiban istri pada suaminya.

  • Ibunya yang juga sudah punya suami juga meninggalkan kewajibannya, akibat lebih lengket dengan anak perempuannya yang sudah menikah, waktu ibunya dikuras habis oleh anak perempuan tersebut. Hubungan ibunya denganmu anak perempuan tersebut juga menjadi terganggu semua secara lahir batin.

SUAMI HARUS MELURUSKAN DARI SEKARANG KEWAJIBAN UTAMA ISTRI SESUAI AKHLAK & AKIDAH YANG TELAH ADA :

Bagi para suami, Kalau sudah dengan cermat mengetahui & memahami kronologi diatas, itu adalah cikal bakal istri yang nanti mengganggu kepemimpinan suami. Maka dari itu, suami harus berani & tegas untuk menasehati sekaligus membuat istrinya patuh, tidak perlu ragu lagi dengan drama apapun yang dibuat oleh istri, karena hak suami kepada istri sudah ada dasar yang Hakiki baik dalam kitab suci agama manapun & dari petuah pinisepuh manapun. Istri model seperti itu kalau dibiarkan akan merusak kepemimpinan suami secara halus bertahap.

Ada sebuah pakem "IRT (Ibu Rumah Tangga) ADALAH PEKERJAAN YANG MULIA", sekarang IRT yang mulia seperti apa bagi anak perempuan sebenarnya?

  • 1. Istri yang selalu mematuhi perintah suaminya, menomorsatukan suaminya & keluarga yang dibangunnya, sesuai akhlak & akidah ajaran agama.

  • 2. Istri yang siap sedia mengikuti suami kamanapun suaminya tinggal, entah dalam kondisi susah maupun senang.

ANAK PEREMPUANNYA IRT YANG MULIA jika SYARAT KEWAJIBANNYA TERPENUHI LAHIR BATIN :

Anak perempuan yang memiliki niat & kesungguhan untuk menjalankan 2 kewajiban utama paling inti & sakral tersebut seusai menikah, & bisa menanggalkan ego pribadinya, baru bisa disebut sebagai IRT yang mulia. Jaman sekarang yang paling banyak adalah "IRT yang seolah-olah mulia" padahal prilakunya bersebrangan, namun sukar dideteksi suami karena istri bisa membungkus halus prilakunya yang sebenarnya menentang kepemimpinan suami. Anak perempuannya setelah perkawinan jika menjadi istri model seperti ini tingkat kesadarannya sangat rendah, meskipun mungkin sementara ini notabene ia berpendidikan tinggi & berpenghasilan lebih.

SUAMI HARUS TEGAS TERHADAP ISTRI MESKIPUN DIA ANAK PEREMPUAN IBU MERTUANYA YANG TERHORMAT.

Kewajiban utama anak perempuan sesudah ke pelaminan semuanya sudah jelas diatur dalam kitab suci agama manapun, maupun mengacu pada pitutur piwulang pinisepuh siapapun. Bagi anak wanitanya setelah menikah sebaiknya sadari dari sekarang, karena ada hidup setelah hidup.