 Mampu menanggalkan kepentingan pribadinya seperti saat masih gadis, Itulah sosok istri yang mulia. Definisi dan pengertian ibu rumah tangga yang mulia adalah teguh dalam kemandirian serta selalu patuh pada suaminya.
 Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 118856.
Selama ini ada paradigma tentang kemuliaan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang hanya seolah-olah benar tapi sebenarnya masih belum benar dan sudah menjadi doktrin yaitu : 1. Kalau sudah menjadi ibu rumah tangga berarti sudah mulia. 2. Bila ibu rumah tangga bekerja mencari nafkah berarti pekerjaannya mulia. 3. Ibu rumah tangga kadang mengendalikan suaminya sebab merasa berpenghasilan lebih besar. 4. Semua kebutuhan ibu rumah tangga harus terpenuhi semuanya, sebab kebutuhannya banyak. 5. Kebutuhan dan nafkah keluarga bukan tanggungan ibu rumah tangga tapi kewajiban suami sepenuhnya. 6. Mengurus rumah tangga dirumah itu repot, maka ibu rumah tangga boleh refreshing dan mencari hiburan diluar bersama teman-temannya.
PADAHAL Ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia hanya apabila benar-benar memenuhi kriteria berikut :1. Kemuliaan ibu rumah tangga itu bukan blongsong kewolo yang hanya perdikat selogan semata, tapi kemuliaannya didapat ketika dia menanggalkan ego kepentingan pribadinya demi untuk anak dan suaminya, bagaimanapun posisi, situasi dan kondisinya. 2. Ibu rumah tangga boleh ikut mencari nafkah, bekerja, bahkan punya karir, tapi anak dan suaminya tetap dinomorsatukan, bukan menjadikan karir pekerjaannya sebagai alasan untuk membelokan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga yang sebenar-benarnya tidak merusak kepemimpinan suaminya. 3. Meskipun ada ibu rumah tangga yang berpenghasilan lebih besar dari suaminya, maka tidak bisa serta merta sering membantah perintah suaminya, selama suaminya berada pada perintah dengan argumen yang jelas dasarnya, karena perintah suami yang seperti itu memuat tanggung jawab untuk anak istrinya kelak. 4. Mengerti situasi dan kondisi suaminya, menyadari kebutuhan rumah tangga adalah tanggung jawab berdua, bukan saling membebankan tapi merintis dan bisa bekerjasama sesuai kapasitas keterampilannya masing-masing. 5. Ibu rumah tangga yang baik tidak hanya membantu menghabiskan uang, tapi memanage pengeluaran agar tidak terlalu membebani suaminya dan justru dengan jatah yang pas-pasan, tapi bisa menabung itu lebih baik lagi. 6. Meskipun memang mengurus rumah tangga itu repot, ibu rumah tangga yang mulia tidak akan pernah komplain, menggerutu, apalagi melampiaskan rasa capek, strees, depresinya dengan resfreshing mencari hiburan diluar bersama teman-temannya. Istri yang mulia karena bisa menanggalkan kepentingan pribadinya seperti saat masih gadis. NOTES : Pada titik inilah sebenarnya pahala seorang ibu rumah tangga itu berada pada tempatnya dan mendapatkan kemuliaan ibu rumah tangga juga dalam pandangan agama apapun.
Jaman sekarang, sebenarnya materi duniawi tanpa terasa sudah menggeser secara halus akhlak dan akidah yang sesungguhnya, maka harus berhati-hati sekali memahami kebenaran yang hakiki, supaya tidak tergerus pergeseran akhlak dan moral yang begitu halus tanpa terasa, akibat dibungkus materi duniawi yang seolah-olah sudah sangat rapi.
|
