Download terlengkap cara terbaikMengapa seorang istri harus mengikuti suaminya

Solusi cara terbaik dan terlengkapSeorang istri memang harus mengikuti suaminya kemanapun dia tinggal, sebab jika istri yang lebih suka orang tuanya maka akan merusak kepemimpinan suami secara halus. Suami seharusnya menghargai istrinya karena kepatuhan dan ketulusannya dalam membangun keluarga secara mutlak. Bukan menghormati istrinya, karena sang istri dilindungi orang tuanya.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 98 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 118979.


Istri jaman sekarang seolah olah baik pada orang tuanya padahal harus mengikuti suami setelah jadi ibu rumah tangga, jadi SUAMI HARUS TEGAS pada istrinya.

Istri jaman sekarang, rata-rata adalah wanita karir, punya penghasilan, berapapun itu. Biasanya itu dijadikan dalih / alasan untuk bertahan dengan paradigma argumennya sendiri, & membantah mengikuti suaminya, baik secara langsung / bahkan paling banyak secara halus, sebab istri jaman sekarang dominan sudah berpendidikan, maka caranya lebih halus, halus untuk niat yang tidak baik.

Paling inti adalah :

  • 1. Istri harus mengikuti suami kemanapun dia tinggal.

  • 2. Setiap punya masalah, seharusnya diselesaikan sendiri berdua (suami istri) bukan selalu melibatkan orang tua / lainnya.

2 poin inti di atas adalah hal paling dasar, paling utama, namun paling banyak dilanggar para istri jaman sekarang. Padahal poin inti di atas sudah dianjurkan dalam agama manapun. Jelas dasar kitabnya.

Efek jika istri lebih banyak menentang perintah tidak cepat mengikuti suami :

  • 1. Istri model seperti itu biasanya suka memberi uang / materi secara halus pada orang tuanya, namun sejatinya selalu merepotkan & selalu melibatkan setiap urusan permasalahannya pada orang tuanya.

  • 2. Memilih mengikuti perintah orang tua dibandingkan patuh & mengikuti perintah suami.

  • 3. Suka memancing rasa khawatir orang tua supaya tidak jauh darinya, suka memancing rasa bangga orang tua supaya takut kehilangannya, & suka membikin drama supaya seolah-olah dia paling baik padahal sebenarnya niatnya bersebrangan.

  • 4. Suka membandingkan hasil yang didapatkan suami dengan yang didapatkannya. Memancing saling koreksi & berselisih paham dengan suami.

  • 5. Suka membuat kegiatan keseharian yang tidak diperlukan menjadi seolah-olah perlu, hanya agar dirinya bisa dekat dengan orang tua, sehingga apabila lagi tidak cocok dengan suami tinggal wadul / mengadu pada orang tuanya. Suka menggunakan pembenarannya sendiri, dibuat seolah-olah argumennya paling benar.

  • 6. Terlihat seolah-olah istri yang baik, dermawan, solehah, tapi sebenarnya niat & kesungguhannya untuk patuh & mengikuti suaminya sebenarnya tidak dijalankan, & terbungkus halus akibat mengedepankan kebanggaan & penilaian materi semata.

Apa yang seharusnya dilakukan suami kalau istri tidak mengikuti perintah suaminya?

  • 1. Suami harus tegas & lebih keras, jika istri sering membangkang baik secara langsung maupun halus, sebab suami adalah kepala keluarga.

  • 2. Suami harus menjadi pemimpin, pembimbing, bagi istrinya, itu sudah dianjurkan jelas dalam agama.

  • 3. Istri yang mulia adalah istri yang mau mengikuti suami, taat perintah suami, bahkan saat bersebrangan pendapat, seberapapun tinggal karir & jabatannya dikantor, maka dirumah harus patuh mengikuti suaminya, disanalah kemuliaan istri terlihat. Bukan istri yang seolah-olah baik, gelamor, banyak duit, tapi selalu membantah perintah suami.

  • 4. Suami harus mengendalikan, mengontrol, & menguasai istrinya, selama yang diperintahkan sesuai dengan akhlak & akidah yang disyariatkan agama.

  • 5. Suami harus mendidik istrinya agar mandiri, bagaimanapun repotnya ibu rumah tangga, itu sudah konsekuensi & kewajibannya, bukan mendewakan pekerjaan karirnya sebagai alasan.

  • 6. Suami harus mengarahkan istri agar tau agama & berakhlak mulia, karena istri yang paham sekali agama tidak akan membantah & selalu mengikuti suami.

Siapapun, kapanpun, dimanapun, mau menggunakan dasar agama apapun & kitab apapun, maka anjurannya akan idektik & bahkan sama.