Download terlengkap cara terbaikIbu yang mulia seperti apa

Solusi cara terbaik dan terlengkapIbu yg mulia adalah ibu yg mampu menanggalkan segala kepentingannya saat seperti masih gadis tapi lebih mementingkan suami & anaknya, yang mulia seprti intan murni & tulus tanpa didominasi ego & kepentingan duniawi semata, mulia seperti apa adanya & memegang teguh akad nikah yang benar & hak.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 116368.


ibu seperti apa yg mulia?

"Pada saat materi pada era modern menjadi kiblat"

Seperti apa ibu yg mulia -

Kebanyakan orang beranggapan bahwa : bila sudah menikah, sudah punya anak, hidup menggunakan materi yg berkecukupan, bekerja dg posisi bagus, bisa memenuhi kebutuhan anaknya, enak & ramah bila dilihat dari kacamata sosial maka sudah bisa memenuhi seperti apa ibu yg mulia.

Padahal ibu yg mulia seperti apa sebenarnya?

  • 1. Seorang ibu yg bisa menanggalkan apa saja yg berbau kepentingan pribadi, & lebih mementingkan anaknya yg bahkan masih kecil.

Contoh nyata : Ibu punya anak kecil rewel, nangis, kesal bikin stress & depresi. Lalu apa daripada pusing, sang ibu menitipkan anaknya, entah ke tetangga, pembantu, anda / bahkan pada orang tua sendiri, lalu ibu tersebut kontak teman-teman ceweknya untuk kumpul disuatu tempat guna trip & adventure. Ibu yg belum bisa menanggalkan apa saja yg berbau kepentingan pribadinya hanya baru sebatas menjadi orang tua, tapi belum menjadi ibu yg mulia.

  • 2. Seorang ibu yg bisa berbakti pada suaminya, meskipun notabene, apa pun karirnya lebih bagus dg gaji lebih besar.

Contoh realistis : Suami pulang kerja, Lalu apa yg terjadi kemudian? istrinya (ibu) tidak memasakan makanan & membuatkan secangkir kopi, Alasannya : warung sudah tutup, suami malah diberi uang untuk membeli kopi & makanan sendiri. Ibu seperti ini belum bisa dikatakan ibu yg mulia meskipun sudah jadi orang tua & bisa memberikan uang lebih pada anak & suaminya. Kondisi seperti ini kalau diteruskan akan menjadi cikal bakal perpecahan.

  • 4. Seorang ibu yg bisa mengikis rasa apa saja seperti : gengsi, prestis, ego, dirinya sendiri & mementingkan suami / keluarganya.

Contoh nyata : Suami meminta istrinya (ibu) untuk memasukan motor kedalam rumah/garasi karena sudah malam, Kemudian seperti apa respon sang istri? menolak dg alasan : aku pulang kerja mas, capek & ingin tidur, anda saja yg memasukan. Karena sang suami sedang merasa tidak enak karena istrinya punya pekerjaan lebih bagus & penghasilan lebih besar, maka sang suami dg rela memasukan motornya tsb. Ibu dg model seperti inipun tidak bisa disebut ibu yg mulia.

  • 5. Seorang ibu yg bisa & betah dirumah apa pun kegiatannya, mengurus anaknya yg masih kecil dari umur 1 bulan sampai berumu 5/6 tahun sekolah TK.

Contoh kongkrit : Seorang ibu tidak betah dirumah seperti apa pun alasannya, karena terus menerus mengurusi anaknya yang masih kecil rewel, ingin makan, menyusui, pup, & lain sebagainya. Merasa depresi & stress kalau terlalu lama dirumah, ingin bekerja kembali, bertemu teman-temannya dikantor, bersosialisasi & bercanda ria dengan temannya. Meskipun seorang ibu bisa berhari-hari dirumah mengurusi anaknya yang masih kecil, tapi diselimuti amarah, ego, bosan, ingin keluar & bekerja kembali dikantor, maka masih hanya layak disebut orang tua, belum bisa menjadi ibu yang mulia.

  • 6. Mampu menerima dengan iklhlas hati saat ada banyak hal bertentangan dengan apa saja yang menjadi perspektif suaminya setelah menikah, & melandaskan semuanya sebagai bakti berdasarkan akidah & ajaran agama yang betul yang dianutnya.

Contoh nyata : Sautu ketika istri & suami berselisih paham, keduanya tidak mau mengalah & memiliki pembenarannya masing-masing. Sebenarnya istrinya yang benar, akhirnya istri mempertahankan argumen & persepsinya sekuat mungkin, hingga suaminya tidak bisa menahan kemarahan, & berujung pada perpecahan yang ujung-ujungnya ala tua becik tua, apalagi pemandangan ini dilihat jelas anak-anaknya yang masih kecil. Ibu dalam kondisi ini memang betul secara logis, tapi apa jika dilihat secara akidah? tetap belum bisa disebut sebagai ibu yang mulia.

Sebenarnya dalam hal tsb, anak laki-laki (suami) tetap memiliki perasaan & empati, Jika istrinya berbakti, sopan, ngajeni & menghormati suami, apalagi secara profesi status istri lebih tinggi, pasti sang suami akan lebih berhati-hati dalam menjaga ketulusan & cinta istrinya sebagai ibu yang mulia, serta berusaha sangat keras membahagiakan istri semampunya.

Apa ibu yang mulia pada jaman modern seperti sekarang masih ada?

  • Masih ada, hanya saja memang ibu yang mulia jumlahnya sangat sedikit/minoritas. Akibat materi duniawi sudah menjadi kiblat, akhirnya menjadi ibu dengan ciri orang tua materialistis sampai bisa membelokan akidah & akhlak secara halus, keluar dari yang digariskan menurut syariat & hakikat agama yang sesungguhnya.

Apa benar, surga berada dibawah telapak kaki ibu?

  • Ya memang benar, siapapun ibu kita, maka harus dihormati & diajeni. Terutama ibu yang benar-benar mulia memenuhi 6 kriteria diatas. Ibu dengan niat bijak, karakter seperti itulah, Jika anda bisa menjaganya maka benar-benar akan memberikan surga, dalam hal ini berbagai kemudahan. Pun demikian sebaliknya.

Sementara itu penyampaiannya, apa saja manfaatnya semoga bermanfaat positif & inspiratif terutama dalam memahami persepsi ibu yang mulia sesuai akidah & akhlak sesuai yang digariskan agama. Terima kasih atas kunjungan & kepercayaannya, selamat bekerja & beraktifitas.