Ciri orang terkena efek sindrom pensiun & cara mengatasi agar kembali pada jalan yang sejatinya luhur tapi tidak disadari.
Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 100 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 117569.
Sebelumnya sudah dibahas lengkap mengenai pengertian sindrom pensiun & dampaknya pada seseorang yg tidak siap segala kondisi setelah masa pensiun. bila di lingkungan rumah / keluarga, ada yg mau pensiun, entah itu anda, orang tua, & lainnya. Sekarang perhatikan ciri khusus orang terdampak post power syndrome (sindrom pensiun) namun menjelang masa pensiun. -
Orang yg ilmu agama & kesadaran spiritualnya belum tinggi, adalah paling rentan kena sindrom pensiun. -
sebab masih suka dg sanjungan, pujian, pengakuan orang, & suka ngambek / murung beragam alasan apabila argumen, pendapat, kewibawaan, kedermawanannya tidak segera diakui orang lain. Penderita sindrom pensiun juga sangat sukar dinasehati, tidak mau menerima nasehat orang, sebab merasa dirinyalah paling betul, betul menurut perspektif sendiri & cenderung memaksakan argumennya pada lebih muda umurnya, sebab dianggap kurang pengalaman. Padahal pengalaman sejatinya ialah ilmu pengetahuan, sedangkan pengetahuan terjangkau siapa saja & secara apapaun, baik mengalami langsung maupun observasi, & bahkan dari literatur ilmiah. Definisi pengalaman yg sejatinya adalah ilmu pengetahuan inilah yg tidak disadari para pelaku sindrom pensiun, sehingga merasa dirinya paling berpengalaman & betul. Senang menganggap lebih muda umur fisiknya dianggap tidak berpengalaman, padahal kedewasaan adalah matangnya usia mental / jiwa bukan usia fisik. Orang yg sudah matang ilmu agama & spiritualnya, maka baik menjelang maupun sesudah pensiun, maka akan selalu siap menerima keadaan. karena kalau seseorang sudah matang pengetahuan spiritual & agamanya maka baik sesudah & sebelum pensiun : -
1. tidak suka dipuji, disanjung, dipuja, bersembunyi dari sifat ujub. -
2. Menyepi dari hal berbau duniawi, materialistis, & benar-benar mendekat pada Yang Kuasa. -
3. Memiliki watak lembah manah, suka merendah, tidak pernah memaksakan pendapatnya, membimbing dg lembut. -
4. Menghargai nasehat orang lain, & sangat gentle mengakui kesalahannya, meskipun dinasehati lebih muda. -
5. Pola beripikirnya universal & multi perspektif, sehingga lunak & felksibel terhadap pemikiran orang yang heterogen. Bagaimana sebaiknya cara menghadapi seseorang akibat sindrom pensiun? -
1. Diamkan saja, tidak perlu banyak bicara, karena orang efek sindrom pensiun selalu merasa paling benar, & selalu mencari-cari alasan pembenaran atas kesalahannya, karena takut kesalahannya terungkap, gemar memotong pembicaraan orang lain hingga berakibat selisih paham. -
2. Kalaupun harus bicara, bicarakan esensinya, jangan terlalu banyak bumbu basa-basi, esensinya saja. -
3. tidak perlu ikut campur, mengatur, menasehati, apapun kesukaannya biarkan saja, hingga nanti menyadari sendiri mana yang betul & mana yang sebenar-benarnya benar, & mana yang sejatinya benar. -
4. Berdoa & panjatkan doa pada yang Maha Kuasa agar orang terkena sindrom pensiun segera mendapat hidayah, supaya sifat materialistis & ujub segera dikikis & digantikan dengan pemahaman agama & kesadaran spiritual lebih tinggi. Terima kasih atas kunjungan & kepercayaannya, semoga refrensi singkat tersebut membantu membuka wawasan mengenai sindrom pensiun baik sebelum & sesudah pensiun, serta cara mengatasinya. Semoga sehat2 & lancar selalu.
|