Download terlengkap cara terbaikPensiunan punya sifat ingin diakui keluarga maupun orang lain

Solusi cara terbaik dan terlengkapSifat pensiunan paling menonjol selalu ingin diakui orang lain maupun anggota keluarga lain dan suka melakukan kesibukan yang tidak perlu. Karena mental dan jiwanya memang belum siap kembali ke masyarakat, akibat sebelumnya sering disanjung dikantor ketika masih jadi pegawai / menjabat. Sudah paham kalau sombong tidak baik, tapi kalau sedang membanggakan diri maupun anak-anaknya kepada orang lain, tidak pernah terasa.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 117726.


Selalu ingin diakui disanjung dipuji dihormati orang lain maupun anggota keluarga lain & bahkan cenderung sangat boros hingga berdampak ke anggota keluarga lainnya adalah ciri sifat pra & pasca pensiun / setelah berumur.

Mengapa orang setelah tua suka mencari kesibukan yg tidak perlu?

Salah satu sifat & watak orang setelah maupun menjelang pensiun, kebanyakan rata-rata serta realitanya adalah selalu ingin diakui. Entah itu diakui : kebaikannya, kedermawanannya, pekerjaannya, juga suka disanjung, dipuji, & dihormati. Inilah inti sifat sindrom pensiun yg merasuk dalam jiwanya, baik disadari maupun tidak disadari, silahkan teliti & validasi saja.

Tua yg dimaksud disini adalah berumur sekitar 48 tahun ke atas, / umur ideal orang pra & pasca pensiunan.

Mengapa orang masuk masa purna tugas? jawaban realistisnya : sudah tidak produktif pekerjaannya. Jawaban humanisnya : memberikan waktu & kesempatan padanya untuk kembali penuh ke keluarga & masyarakat. Itulah intinya.

Namun kebanyakan orang tua setelah pensiun, selalu ingin diakui produktif, meskipun kenyataannya sudah tidak produktif lagi.

Akibat dari sifat selalu ingin diakui & khawatir keberadaannya tidak diakui serta mendapatkan pujian & sanjungan, maka mencari kesibukan apa saja, supaya terlihat orang lain disekitarnya untuk menunjukan dia masih aktif, hanya saja sibuknya hanya sekedar sibuk penyebab biaya pengeluaran saja, bukan menyebabkan pemasukan, cenderung sangat boros. Bila tidak ditopang anggota keluarga lain yg notabene punya kelebihan uang, maka orang setelah pensiun bisa depresi & stress. sebab jika dipikir lebih dalam, operasional orang setelah pensiun cenderung sangat boros, demi mengejar pengakuan, sanjungan & pujian anggota keluarga lain & lingkungan sekitarnya.

Kesibukan yg tidak perlu setiap hari dilakukan contohnya :

  • Dopokan / ngobrol bareng sama tetangga maupun teman-teman pensiunan. Entah apa yg diobrolin yg penting tidak keliatan nganggur ada kegiatan. Hobinya menasehati orang lain siapa saja, & mencontohkan dirinya sendiri. Tapi apabila dinasehati tidak mau.

  • Suka merancang, mendesain, mengeluarkan ide & gagasan, namun giliran soal biaya nanti cuci tangan & membebankan / melimpahkan ke anggota keluarga lain, namun diluar sana seolah-olah dia sendiri yg sangat baik, sebab orang lain diluar tidak tahu siapa yg sebenarnya membiayai kesibukan yg tidak perlu tersebut.

  • Suka memaksakan metodenya jaman dulu diterapkan jaman sekarang yg jelas-jelas tidak cocok & hanya mengakibatkan perselisihan, namun tidak mau disalahkan karena selalu merasa paling benar.

  • Hobi membersihkan rumah & mempercantik rumah, ganti sana & sini, yg nantinya menimbulkan banyak biaya operasional yg tidak diperlukan. Kalau membiayai sendiri kesibukannya itu masih bagus & mending. Tapi apabila soal biaya kesibukannya masih minta-minta terus ke anggota keluarga lain, ini yang kadang bikin sesak saja.

Apa yang sebaiknya dilakukan diluar kesibukan yang tidak perlu tadi? :
  • 1. Sebaiknya menyepi dari hal-hal siaft duniawi. Sifat selalu ingin diakui, dipuji, disanjung, dihormati adalah inti sifat mendasar yang tanpa disadari menjauhkan seseorang dari nilai-nilai spiritual yang sebenarnya sejati. Apalagi jaman sekarang yang mana materi & uang sudah menjadi kiblat & tanpa terasa sudah menggeser akhlak & akidah. Sangat baik kalau dilihat menurut perspektif manusia / lingkungan sosial umumnya namun masih jauh kalau dilihat menggunakan kacamata spiritual yang sejati.

  • 2. Mencari kesibukan yang efektif, hemat operasional, namun memiliki visi & tujuan realitanya bermanfaat, supaya waktu & biaya tidak terbuang percuma untuk kesibukan yang tidak perlu lagi. Sehingga bisa masuk mendekati dalam kategori kesibukan yang produktif.

  • 3. Mau mendengarkan nasehat orang lain, bahkan lebih muda usianya. Selama nasehat itu realistis, rasional, jelas orientasinya. Tanpa harus selalu merasa paling benar.

  • 4. Mulai mengurangi & mnegikis sifat ingin selalu diakui, disanjung, dipuji, dihormati, agar nanti menjadi orang tua yang sebenarnya sejati. Baik menurut penilaian orang lain maupun baik jika dinilai dari kacamata spiritual.

Sementara itu penyampaiannya, semoga bermanfaat positif & inspiratif. jika ada yang ingin memberikan masukan & tambahan, silahkan. Mari kita belajar bersama untuk menuju kehidupan yang sebenar-benarnya lebih baik lahir & batin. Selamat bekerja & beraktivitas.