Download terlengkap cara terbaikMengapa psikotes selalu digunakan institusi ataupun perusahaan untuk tes calon pegawai?

Solusi cara terbaik dan terlengkapPsikotes masih dipercaya perusahaan sebagai alat tes untuk memetakan potensi calon pegawainya, sehingga jika tidak belajar sekarang bisa kehilangan peluang.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 135 artikel Kategori Psikotes. Pemutakhiran versi update revisi ke : 115035.


Potensi . Dinamis . Tujuan . Kecerdasan . Lolos . Solusi . Gagal

Menanggapi pertanyaan member mengenai mengapa selalu tes psikotes? kok tidak tes akademik biasa saja sudah jelas membentuk kepribadian & intelektual sejak sekolah / kuliah? Soal psikotes memang fenomenal & dapat bikin kaget peserta tes masih awam. Pertanyaan demikian biasanya muncul dari mereka kala merasa memiliki kecerdasan akademik, namun masih belum lolos alias sering gagal saat tes psikotes, padahal TPA & tes akademik lain sudah tembus. Masalah utamanya adalah gegabah merasa benar menjawab soal tes (Verbal : Interview / wawancara, Non verbal : tes tertulis) secara akademik namun dinilai tidak tepat dari kacamata psikis oleh psikolog HRD institusi recruiter yg penilaiannya begitu dinamis & tidak baku. Akhirnya potensi & keberbakatan peserta tes dinilai tidak sesuai tujuan institusi pengada lowongan kerja, & tidak sesuai kebutuhan core bisnis recruiter secara struktural & fungsional. Simak penjelasan selengkapnya, jangan dipotong-potong, & akan menemukan jawaban sekaligus solusinya secara futiristik.

Perusahaan ingin mengetahui potensi kandidat & kesesuaiannya dg core bisnis recruiter :

  • Perusahaan / institusi akan menunjuk psikolog / psikiater tertentu, kemudian memberitahukan secara teknis mengenai calon karyawan / pegawai seperti apa yg sedang dibutuhkan. Setelah itu, psikolog akan merancang alat tes psikotes / psikotes, untuk mengetahui potensi calon pegawai secara psikologis baik secara verbal & kognitif. Hasilnya dalam bentuk psikogram yg nantinya akan disesuaikan & disaring setelah seleksi mana paling berpotensi tepat dg kebutuhan institusi recruiter. Tes akademik yg biasa ada disekolah / kuliah itu konsepnya baku, sedangkan psikotes itu dinamis & sangat berbeda dg tes apapun.

Bagi yg menyadari tes psikotes itu dinamis & tidak gampang diterka dg mudah tanpa latihan khusus :

  • Perusahaan menginginkan calon pegawai murni memiliki potensi keterampilan & kompetensi penunjang kemajuan institusi secara teknis kedepannya, & untuk menyaring para kandidat menggunakan dinamika tes psikotes & tidak mudah diterka, sebab bentuknya tidak baku seperti tes akademik biasa. Psikotes dipakai untuk memetakan potensi tersembunyi calon pegawainya. Melalui sifat, watak, gaya berpikir & kepribadiannya. Sebenarnya seperti itu kebutuhan perekrut.

tidak ada yg tau & mengenai apa tujuan sebenarnya dg diadakannya psikotes oleh institusi :
  • Rata-rata pelamar kerja bila sedang haus mengikuti lowongan kerja, orientasi berpikirnya hanya ikut tes & berharap lulus tes. Tanpa berpikir lebih panjang, apabila bila diterima diperusahaan yg dilamarnya, nanti bakal memberikan kontribusi teknis apa sesuai tujuan & kebutuhan institusi yg dilamar pekerjaannya agar semakin maju kedepannya. Pertanyaan tidak diajukan langsung, tapi dipetakan secara halus melalui sistematika asesmen psikologi.

Psikotes tidak hanya menguji kecerdasan & potensi intelektual akademik calon pegawai seleksian. Tapi lebih pada sifat, karakter menggunakan pola berpikir penunjang kemajuan institusi kedepannya :
  • Sebenarnya dari beberapa penjelasan singkat & padat diatas, seharusnya sudah mulai mencium baunya mengapa harus psikotes & apa yang diukur. Memang pada dasarnya semua institusi senang dg pegawai cerdas dg ide & produktivitas tinggi tentunya sangat menunjang kemajuan institusi. Kadang ada orang / calon pegawai dalam tanda kutip kurang cerdas secara intelektual, tapi orangnya dinilai : ulet, penurut, manthuk-manthuk, ramah sopan, selalu menghormati atasannya, tidak banyak bicara, malah kadang terpilih. Pahami analoginya & bakal tau mengapa psikotes dilakukan.

  • Paling tidak dg dasar tsb, kelak didapat mengadaptasikan kecerdasan & keterampilan dengan substansi tes psikotes. & bisa memberikan jawaban tepat dengan kebutuhan institusi saat itu.

Siapa yang seharusnya lolos & diluluskan dalam psikotes? ada 4 kriteria inti penilaian, apapun perusahaan pengada lowker :
  • 1. Peserta tes yang memiliki watak & kepribadian produktif & dinilai menunjang kemajuan perusahaan kedepannya.

  • 2. Cerdas secara intelektual & matang dari sisi emosi & kedewasaannya.

  • 3. Memahami struktur kepegawaian & posisi lamaran kerja, agar diharapkan betul-betul paham dengan justifikasi profesi nantinya.

  • 4. Memiliki skill & keterampilan sesuai kebutuhan core bisnis perusahaan recruiter.

mengapa harus psikotes? sebab untuk memetakan 4 kriteria penilaian menggunakan sistematika asesmen psikologi. Jangan memahami kriteria secara baku & mentah-mentah, tapi pahami analogi & substansinya, supaya tahu teknis & kronologis tes psikotes itu seperti apa bedanya dengan tes akademis biasa.

Bagaimana solusi belajar psikotes agar hasil belajar sesua kebutuhan pasar kerja?
  • Pahami sebenar-benarnya bakat, skill & kompetensi. Tanya sedalam-dalamnya ke lubuk sanubari paling dalam, tanpa terpengaruh & terkontaminasi apapun. akan menentukan langkah kedepannya.

  • Setelah memahami betul bakat & potensi keterampilan, maka lihatlah dunia kerja secara luas & menyeluruh, supaya bisa berada pada tempat & habitat tepat.

  • Pelajari dengan seksama struktur kepegawaian terkait : justifikasi pekerjaannya, tugasnya, pola berpikirnya, justifikasi ataupun target-target pekerjaannya.

  • Setelah itu semua lengkap, baru belajar tes psikotes menggunakan materi terbaru & lebih dinamis. sebab tes psikotes tidak untuk dihapal, tapi mengasah kepekaan intelektual & karakter pola pikir dibuat memahami substansi psikotes itu sendiri.

  • Percaya diri & selalu berpikir positif. sebab mungkin saja tidak langsung mendapatkan profesi diimpikan & idamkan. sebab pikiran positif adalah sumber naluri kreatif, & pikiran negatif hanya akan mensabotasi kreativitas sendiri. Peluang itu ada & menempel pada setiap individu, hanya saja waktu & kesempatannya berbeda-beda, itu fungsinya percaya diri & berpikir positif.

  • Core bisnis dunia kerja sekarang semakin kompetitif & ketat persaingannya dalam banyak aspek. Maka jangan malas belajar terutama dengan hal-hal baru yang bisa mengembangkan pengalaman, pola berpikir, wawasan & inetelektual lebih luas.

Mengapa ada yang gagal dalam psikotes & mungkin termasuk mengalami kegagalan tes?
  • Belum pernah ikut psikotes sehingga kaget menggunakan pola & bentuk tes psikotes.

  • Sdh sering ikut seleksi tes psikotes, tapi masih tidak paham pola penilaian perusahaan yang berkali-kali dilamar. Sehingga selalu spekulasi & coba-coba semata.

  • Pandai secara kecerdasan intelektual, tapi gegabah saat mengerjakan tes psikotes. tidak memperhatikan arahan psikoater / psikolog dalam mengerjakan soal tes. Sehingga kaget dengan hasilnya, karena merasa menjawab soal secara benar, tapi dianggap tidak tepat oleh psikolog perusahaan recruiter.

  • Kurang siap secara fisik & mental, kadang minder saat tes. Sehingga ketidaksiapan mensabotase kesiapan dibuat fokus (blank & buyar) saat tes psikotes berlangsung.

  • Kurang informasi & terlambat mengetahu, Kalau sekarang menggunakan teknologi canggih, sudah ada software / program psikotes menggunakan algoritma substansi psikotes sesua kebutuhan bursa kerja. Psikolog saja sekarang sudah mulai menggunakan software psikotes untuk mempercepat & memperingan pekerjaannya sebagai HRD, Kalau menjadi peserta tesnya tapi tidak pernah belajar dengan program tes psikotes / aplikasi dunia pendidikan update tes psikotes, bagaimana bisa beradaptasi sesuai lapangan kerja setelah mengedepankan teknologi sebagai pilar perusahaannya, logis & realistis.

Sementara itu saja dahulu mengenai jawaban kongkrit & faktual mengapa mesti psikotes? & diharapkan sudah menemukan solusi & jawabannya. Terutama dalam menggali potensi & keberbakatan agar bisa sesua kebutuhan peluang kerja juga sesuai tujuan perusahaan pembuka lowongan kerja. karena supaya lolos & tidak gagal dalam mengikuti tes psikotes, harus lebih dinamis dalam memahami substansinya & jangan coba-coba menghapal tes psikotes. karena untuk memahami pola, bentuk, substansi psikotes tidak hanya membutuhkan kecerdasan & kelincahan cara berpikir, tapi juga kepekaan & kedewasaan, matang secara emosi pada level tertentu. Jika serius ingin belajar psikotes lebih dalam, baik untuk practice tes (peserta) ataupun untuk penguji (psikolog) bisa download software psikotes terbaru full versi disini. Video tutorial lengkap cara instalasi & penggunaannya terlihat di youtube setelah mengisi form registrasi secara lengkap. Selamat beraktifitas, semoga apapun yang sedang diprioritaskan Sukses! karena sukses adalah hak saudara!.