Download terlengkap cara terbaikTanggung jawab orang tua kepada anak setelah menikah

Solusi cara terbaik dan terlengkapJika anak setelah menikah masih menjadikan orang tua seperti pembantu secara halus, itulah anak durhaka yang tidak tanggung jawab & sebenarnya orang tua sudah mendurhakai anaknya tanpa terasa. Akibat rasa tidak enak bukan pada tempatnya. Paham seperti itu harus diluruskan meskipun cukup rumit & terselubung.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 116336.


Paham salah : jaman sekarang mencari pembantu rumah tangga yg bagus & baik, itu susah.

Paham yg ditanam & cara meluruskan seharusnya :

  • Bagi yg mempekerjakan PRT tsb, seharusnya bisa menyadarkan pembantu rumah tangganya, justru sekarang siapapun cari kerja itu sulit, maka dari itu apapun pekerjaan kita harus disyukuri & dikerjakan dipenuhi tanggung jawab.

  • Bagi orang tua seharusnya bila anak setelah menikah & sudah punya PRT, maka latihlah mereka untuk bertanggung jawab penuh dg segala kebutuhannya, Bukan mentackle apa yg mereka butuhkan karena rasa tidak enak & lainnya. Orang tua harus kritis & obyektif melihat kondisi seperti ini, karena orang tua juga punya keluarga yg harus diurus.

  • Anak durhaka sebenarnya adalah anak yg sudah menikah tapi menjadikan orang tua seperti pembantu meskipun secara halus. Orang tua yg mendurhakai anaknya sebenarnya adalah orang tua yg masih terus membantu dalam tanda kutip mencampuri urusan kebutuhan anak yg sudah menikah, akibat rasa tidak enak & iba tidak pada tempatnya. Tanya nurani & buka logika agar paham yg sebenarnya sakral, sehingga tidak tumpang tindih salah tempat.

Paham salah : Rumah anak dekat, jadi tidak enak bila tidak dibantu setiap hari.

Paham & cara memperbaiki Seharusnya :

  • Anak lah yang seharusnya menyadari, meskipun rumahnya dekat dg orang tua, karena setelah menikah tetap harus tanggung jawab dg kewajibannya setelah menikah, bukan membebankan kebutuhannya kepada orang tua, dg memanfaatkan & mendramatisir rasa tidak enak orang tua pada anak.

  • Harus bisa memahami cara menempatkan rasa adil orang tua & seluruh anggota keluarganya.

Sebagian orang mungkin meremehkan hal sekecil ini,

Tapi kalau salah paham terus menerus menjadi doktrin, maka yang terjadi adalah hal berkebalikan tapi tidak dirasa :

  • 1. Orang tuanya yang jutru membantu pembantunya & juga kebutuhan anak setelah menikah tersebut. Semua berjalan tidak terasa, padahal orang tua semakin lama bertambah usia & butuh banyak istirahat.

  • 2. Mengacaukan akidah yang sudah benar, hingga akhirnya menimbulkan disharmonies dalam jangka panjang. Karena anak yang setelah menikah tapi masih selalu merepotkan orang tua tanpa disadari akan menganggu lingkungan keluarga disekitarnya.

Supaya tidak terjadi paham salah & cara menerapkannya :

  • 1. Orang tua harus lebih tegas kepada anak setelah menikah, sesibuk apapun anak,kewajiban & tanggung jawab harus tetap dijalankan. Harus bisa membedakan dengan jernih, mana yang layak dibantu & mana yang seharusnya diselesaikan sendiri.

  • 2. Siapapun sebagai anak, hendaknya menyadari dengan niat baik, untuk menyadari apa yang menjadi tanggung jawabnya.

  • 3. Untuk PRT sebaiknya menyadari, pekerjaan susah dicari, maka kalau sudah dapat pekerjaan harus dikerjakan sungguh2, buka memanjakan diri pada yang mempekerjakan.

jika semua itu dijalankan secara selaras & ditempatkan secara seimbang, maka semua akan berjalan harmonies, baik secara internal & eksternal dari lingkungan keluarga, begitupun sebaliknya.

Sementara itu penyampaiannya tentang salah paradigma & cara meluruskannya dengan jalan pemahaman yang kronologis berdasarkan akidah. Semoga bermanfaat positif & inspiratif, terima kasih atas kunjungan & kepercayaannya.