Download terlengkap cara terbaikKebahagiaan hidup sebuah rumah tangga

Solusi cara terbaik dan terlengkapKebahagiaan hidup berumah tangga tergantung pada istrinya, jika istri patuh pada suami karena sadar akan akad nikahnya maka anda suami yg beruntung, tapi jika istri hanya manipulasi seoalah-olah patuh padahal suka mengadu pada orang tuanya, maka mohon maaf pasti kondisi suami istri punya masalah terselubung, hidup sebuah pilihan & pilihan memuat konsekuensi & tanggung jawab lahir batin, sebuah rumah jika pondasinya tidak kokoh maka mudah tertiup angin, apalagi rumah tangga jika suami gagal membuat istrinya patuh kepada suaminya, maka banyak masalah terselubung yang hanya seolah-olah baik semata. Suami harus mampu membuat istrinya sadar kepada akad nikahnya akan kepatuhannya pada suaminya, bukan memanipulasinya dg tameng orang tua.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 120279.


1. Tidak semua input dari tetangga rumah harus ditanggapi oleh suami maupun istri.

Setiap rumah tangga (suami & istri) harus memiliki komitmen yg kuat untuk konsekuen dg tanggung jawabnya sendiri. Sebab goyg tidaknya sebuah rumah tangga rata-rata akibat dari pihak ke 3 yg bisa berisi : tetangga, anda, rekan, bahkan orang tua. JIka tidak teliti, hati-hati, waspada dg sikap, prilaku, kata-kata mereka maka bisa memicu terganggunya prinsip hidup keluarga yg sudah susah payah dibangun suami istri. Maka dari itu komitmen untuk konsekuen menjalani hidup berdua dg prinsip yg teguh & kuat menjadi dasar sangat penting sebagai jembatan mencapai kebahagiaan hidup dalam rumah tangga. Konsekuensi tanggung jawab wanita setelah menjadi Istri memiliki tempat berlindung, mengadu, berkeluh-kesah, meminta pertimbangan ke suaminya, begitu juga sang suami. Sebab baik suami maupun istri bila lebih sering sharing & curhat pada pihak ke 3 siapapun itu kategorinya maka efeknya lebih kompleks dari yg diperkirakan.

2. Meskipun penghasilan rumah tangga sementara masih sedikit tapi usahakan bisa cukup bukan saling menuntut.

Jaman sekarang adalah jaman materialisme, semua diukur menggunakan uang. Hanya segelintir orang pemilik kiblat akhlak & akidah yg sebenar-benarnya. Rata-rata kiblatnya materi, entah secara halus maupun tidak. Dasar terpenting disini adalah bila ada sebuah rumah tangga yg bisa memegang konsep SEDIKIT tapi bisa CUKUP itulah sebenarnya kunci agar keluarga bisa mencapai kebahagiaan hidup selama berumah tangga. Sebab bila memperturutkan hasrat duniawi tidak akan ada habisnya. Mengukur kebahagiaan tidak harus selalu menggunakan materi yg banyak, meskipun memang itu penting tapi bukan kiblat utama maksudnya. Istri yg terlalu suka menuntuk uang pada suaminya tanpa bisa fleksibel menyesuaikan situasi kondisi suaminya adalah ciri khas istri yg merusak kepemimpinan suami kedepannya : sebab rumah tangga itu bukan tempat untuk saling menuntu & mengoreksi, tapi kebersamaan yg bisa saling memecahkan semua kebutuhan tanpa timbul selisih diantaranya. Suami harus teliti, Bila istri sudah mulai merusak kepemimpinan suami meskipun secara halus, maka suami harus tegas padanya, karena sudah dianjurkan agamaistri harus patuh pada suaminya sebagai pemimpin keluarga, bukan kebalikannya.

3. Kebahagiaan hidup sebuah rumah tangga kiblatnya bukan materi & uang semata.

Rumah tangga manapun pasti menginginkan kebahagiaan hidup menggunakan materi yg cukup, uang yg banyak, kaya, status sosial tinggi, itu pasti & tidak bisa dipungkiri. Namun tidak sedikit diantara mereka setelah makmur & berkecukupan akan menjadi lalai, kufur, tinggal hati baik ditampilkan sevara halus maupun langsung, itu sama saja. Intinya suka beranggapan apa yg mereka peroleh adalah hasil merekan sendiri, suka membandingkan apa yang punya dg orang lain, takabur & sombong secara halus lembut sekalipun. Padaha rejeki, waktu & kesempatan adanya yang menguasaiNya. Sifat seperti itu sebenarnya akan menimbulakn gelombang dinamika hidup penuh dilema kedepannya, Kalau tidak benar-benar teliti dengan kelimpahan yang sedang diterimanya, Kalau salah memahami akan mempengaruhi banyak sendi kehidupan terutama bergesernya akhlak & akidah diguanti secara halus menggunakan materi maupun uang sebagai kiblatnya. Inti dasar paling penting dalam hal tersebut adalah kalau sudah memimpin dalam banyak hal malah justru harus lebih merunduk & tidak memicu banyak hal buruk yang tidak dirasa. Sebab kunci kebahagiaan hidup dalam rumah tangga dalam kondisi demikian adalah kedewasaan & kematangan ketika bisa meredam saat sedang dalam kekurangan maupun bahkan saat sudah dimampukan & dilebihkan baik secara materi & lainnya.

4. Rumah tangga harus bisa menjaga tutur kata sikapnya kepada tetangga sebelahnya.

Sebuah rumah tangga tidak akan lepas dari kehidupan bertetangga. Seperti apa tetangga kita adalah tergantung bagaimana cara sebuah rumah tangga menampilkan & membawa sikap diluar terutama tutur katanya. Kalau bisa menjaga tutur katanya hanya untuk suami maupun istrinya maka tidak kan banyak timbul noise. Maka dari itu agama maupun pinisepuh manapun menganjurkan jika sudah berumah tangga harus bisa menyelesaikan masalahnya sendiri secara mandiri, tidak suka mengadu pada orang lain maupun bahkan orang tua. Karena yang memahami isi sebenar-benarnya sebuah rumah tangga seperti apa sudah pasti istri & suami itu sendiri. Ini adalah dasar yang juga sangat penting untuk dipahami, yang kadang secara tidak terasa sering diabaikan terutama bagi mereka pemilik usia pernikahan masih mudah. Sikap suami maupun istri yang suka mengadu apa saja kepada yang bukan tempatnya maka hanya akan menimbulkan ketenangan sesaat namun menimbulkan banyak dampak dalam jangka panjang & itu tidak termasuk kunci kebahagiaan hidup rumah tangga. Misalnya : seorang istri lebih suka mengadu pada orang tua terutama ibunya, mungkin si istri akan merasakan tenang & lega. Namun dampak yang tidak pernah disadarinya adalah istri sebenarnya sudah merusak kepemimpinan suaminya, istri sudah merusak hubungan ibu dengan ayahnya yang sebenarnya sudah terganggu dengan sifat anak perempuannya yang suka mengadu & menguras waktu ibunya. Jika memiliki istri model seperti ini harus tegas, karena jika dibiarkan maka suami tidak akan pernah punya ruang untuk mengatur & membimbing istrinya sesuai kurikulum & komiten rumah tangga yang sedang dibangun.

Itulah 4 dasar penting sebagai kunci kebahagiaan untuk hidup dalam menjalani rumah tangga yang sangat dinamis.