Download terlengkap cara terbaikKebiasaan yang merusak mesin mobil dalam jangka panjang

Solusi cara terbaik dan terlengkapJika tidak diperhatikan dari sekarang. Kebiasaan yang secara sadar maupun tanpa disadari menjadi penyebab utama merusak mesin mobil kedepannya terutama oli mesin & aki.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 30 artikel Kategori Otomotif. Pemutakhiran versi update revisi ke : 120260.


Berbagai hal & kebiasaan yang dapat merusak mesin mobil dalam jangka panjang.

Kebiasaan yang tidak dihiraukan tapi dalam jangka panjang bisa merusak mesin mobil secara bertahap :

Niat menghemat namun malah boros merogoh kocek sangat banyak, itulah doktrin yang salah pada pengguna mobil yang masih pemula. Akibat melakukan kebiasaan kecil yang tidak diperhatikan namun kenyataannya dapat merusak mobil dalam jangka panjang kedepannya. Berikut berbagai hal & kebiasaan tersebut :

  • 1. Menggunakan maupun memilih oli mesin sembarangan tidak sesuai standar pabrikan. Misalnya standar oli mesin SAE 5W30 diganti dengan SAE 10W40 / diatasnya 20W50 dsb. Pada awalnya memang mesin menjadi sangat halus karena viskositas oli SAE nya lebih tinggi, namun dampaknya mesin kinerjanya lebih berat, cepat panas, getarannya lebih besar, gas buangnya lebih kotor, dampaknya akan merembet kemana-mana termasuk ke MANIFOLD kenalpot cepat panas, korosi, mampet. RING / Perpack mesin cepat merembes. Altenator aki kerjanya tidak maksimal sehingga aki cepat drop. Nomor 1 ini kebiasaan yang paling merusak mesin mobil dalam jangan panjang 1 tahun sampai 2 tahun kedepan, jika mobil sangat aktif pemakaiannya bisa lebihh pendek 6 bulan sampai 1 tahun.

  • 2. Mengisi oli mesin tidak sesuai kapasitas mesin, misalnya mesin 1300 cc berbeda dengan 1500 cc. Kekurangan maupun kelebihan oli mesin juga bisa merusak mesin mobil dalam jangka panjang. Perhatikan selalu DIPSTIK penanda / indikator pengisian oli. Mesin termasuk menggunakan 3 litter / 4 litter oli.

  • 3. Lalai telat mengganti oli mesin setiap 5000 km perjalanan. Mengabaikan keterlambatan penggantian oli pada awalnya tidak masalah, tapi justru ini yang sangat krusial merusak mesin mobil dalam jangka panjang karena telat mengganti oli mesin bisa menyebabkan kotoran, kerak, gram menumpuk dalam gear, piston & komponen inti mesin lainnya, yang nantinya menjadikan kinerja mesin mobil menjadi berat, getarannya tinggi, cepat sekali panas, merembet kemana-mana.

  • 4. Gonta-ganti janis bahan bakar, sekarang pakai petralite, besok pakai premium, kedepan pakai pertamax. Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai karakteristik mesin mobil menyebabkan gas buang cepat kotor, akan mempengaruhi fuel pump / pompa bensin, akibatnya selenoid cepat kotor, akibatnya suatu saat dalam jangka panjang, mesin akan berguncang seperti mesin pincang indikasinya mobil brebet padahal sudah ganti busi : getaran mesin mobil yang terlalu kencang akan menggetarkan seluruh komponen mesin mobil, biasanya nanti yang tidak kuat menahan getaran ini adalah manifold knalpot / header knalpot, suaranya ngorok, menggelithik & tersumbat.

  • 5. Telat mengisi aki, membiarkan air aki pada batas level terbawah, gonta-ganti aki diluar spek Ampere / Daya aki. Misal standar aki 35 aH, diganti 45 aH, diganti lagi 20 aH, dst. Aki merupakan sumber tegangan komponen kelistrikan mobil generasi terbaru (injeksi, EFI, VVti, dsb) yang menyuplai tegangan ke ECU maupun sensor2 mesin mobil. Jika sensor2 ini terganggu kinerjanya, maka mesin akan bekerja diluar standar pabrikan yang terprogram di ECU, akibatnya akan dirasakan dalam jangka panjang yaitu merusak mesin mobil dengan penyebab utama komponen kelistrikan tidak bekerja sesuai parameter ECU dari pabrikan.

  • 6. Menekan tuas kompling setengah / parsial. Kebiasaan ini akan mengakibatkan kampas kopling cepat habis, indikasinya kalau kopling dilepas, ada suara klotok-klotok, menggelitik, kemlithik. Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus menerus akan merusak mesin mobil karena mobil menjadi tidak bertenaga akibat rasio gigi yang tidak sempurna berpindah pindah dari gigi satu ke gigi lainnya karena setengah kopling.

OLI MESIN yang tidak sesuai standar API Service SAE tandar pabrikan paling utama merusak mesin mobil dalam jangka panjang.

Sebenarnya masih banyak kebiasaan lain yang bisa diuraikan, namun hal diatas adalah kebiasaan paling inti yang secara sadar / tidak disadari paling utama jarang diperhatikan namun dapat merusak mesin mobil dalam jangka panjang kedepannya tergantung intensitas keseharian penggunaan mobil. Hal ini penting untuk disampaikan, supaya anda terbebas dari perawatan maupun perbaikan berbagai komponen mesin mobil yang sangat merogoh kocek, terutama jika dikerjakan bengkel maupun teknisi yang tidak anda kenal dengan baik kapasitasnya.