Download terlengkap cara terbaikPaham materialis tanpa terasa sudah menggeser akhlak semua orang

Solusi cara terbaik dan terlengkapPaham materialis tanpa terasa sudah menjadi kiblat diberbagai bidang kehidupan. Jika orang obsesi hidupnya sudah materialis, maka prilakunya akan melenceng dari kesejatian. Terjerumus tanpa terasa manipulasi, bikin siasat, seolah-olah A padahal B, dan lainnya sudah mendekati sifat dajjal.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 118803.


Tau ilmu agama, tapi sebenarnya tidak pernah dipakai, itulah waktu dimana materi tanpa terasa sudah menjadi kiblatnya.

Semua orang tanpa terasa hanya menggunakan kebaikan akhlak akidah sebagai simbol normatif bukan sebagai nilai substansial dalam kehidupan sehari hari.

Jaman sekarang semakin banyak orang pandai & berilmu, lebih memahami moral & agama. Namun realitanya, semua itu tanpa terasa tidak tercermin dalam prilaku kehidupan sehari-hari.

Bagaimana ini dipahami & terdeteksi?

Kita tahu sebuah realita bahwa :

  • Setiap orang semakin menyadari pentingnya pendidikan, berusaha sekolah setinggi mungkin.

  • Mencari & mendapatkan pekerjaan yg bagus agar memiliki status sosial yg layak.

  • Menyadari kebersamaan & hidup bergotong-royong.

  • Semakin banyak acara majelis & keagamaan apapun.

  • Saling membantu & bersedekah.

  • Makin paham akhlak & akidah yg sebenarnya.

Namun diluar kebaikan-kebaikan itu ada sebuah kenyataan yg halus lembut tanpa terasa sudah bersebrangan dg prinsip di atas :

  • Setiap orang bebas berprilaku & berbicara namun tanpa terasa sopan santun & kebaikannya hanya untuk membungkus & menutupi niat yg sebenarnya buruk & bersebrangan dg yg ditampilkan.

  • Materi, harta, kekayaan, finansial tanpa terasa menjadi kiblat. Hal sifatnya duniawi menjadi orientasi utama pada setiap sendi kehidupan sehari-hari. Semua diukur, dinilai, disimpulkan hanya berdasarkan materi duniawi semata.

  • Sering mengikuti acara majelis keagamaan, namun sebenarnya hanya untuk ngumumi, ngormati, ikut kebanyakan orang, Bukan untuk memperbaiki nurani, akhlak & kepribadiaannya sendiri.

  • Beramal & bersedekah tanpa terasa hanya sebagai media untuk berlomba saling menunjukan kebaikan diantara umat.

  • Kebersamaan & gotong royong tanpa terasa hanya sebagai wahana untuk bersaing meraih predikat mana paling baik diantaranya. Akhlak & akidah ditempatkan bukan sebagai ukuran utama.

  • Gaya bicaranya lembut & sopan tapi tanpa terasa sering menyinggung orang lain, Merasa paling benar & suka memotong pembicaraan, Kelihatannya sering memberikan nasehat yg baik tapi sebenarnya menjerumuskan, Merasa harga dirinya tinggi sehingga suka dipuji disanjung dialem & memaksa secara halus supaya orang lain melakukan itu.

  • Semua itu dilakukan tanpa terasa, tanpa disadari, tidak mau mengakui kesalahan, siapapun merasa paling benar. Padahal jika menggunakan dasar yg hakiki menggunakan ajaran agama yg sejati, semua akan terlihat mana yang sebenar-benarnya benar & mana yang sesungguhnya salah meskipun tidak salah sepenuhnya sekalipun semua bisa terdeteksi apabila dasar yang dipakai adalah yang hakiki.

Bagaimana menurut anda? maka biarkanlan sanubari yang menjawab realita tersebut, diamlah sejenak, evaluasi diri, tenang & fokus, sendiri akan menemukan jawabannya, kalau termasuk orang yang mendapatkan hidayah, maka setelah mencerna itu semua akan terdiam & menyadari banyak hal yang tanpa terasa sudah menjadi bagian kegiatan keseharian yang bahkan mungkin sudah bersebrangan dengan dasar akhlak & akidah yang sesungguhnya sudah halus bergeser.