Bentuk kesalahan seorang ibu saat mendidik anak terutama perempuan yang telah nikah.
Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 100 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 120122.
"Efek seorang ibu salah mengajar anak perempuan yg telah menikah sejak awal". Akibat dimanupulasi materi duniawi. Kesalahan utama seorang ibu yg sudah tidak dirasa sejak awal terhadap anak perempuannya yg telah bersuami : -
1. Tidak tegas mendidik bahwa anak perempuan yg sudah menikah harus patuh pada suami, & mau mengikuti suami kemanapun ia tinggal. -
2. Tidak tegas melatih anak perempuannya bila sudah menikah harus bisa menyelesaikan masalahnya, kebutuhannya, berdua bersama suami. Bukan suka curhat & mengadu ke ibunya. -
3. Tidak menegaskan bahwa 2 aturan akhlak akidah di atas sudah tercantum dalam agama & kitab suci perihal kewajiban wanita setelah menikah. Sehingga 2 aturan dianggap biasa tanpa ditanam dalam hati & pikirannya sebagai aturan yg sakral. Mengapa seorang ibu bisa sampai salah tanpa terasa seperti itu ? -
1. Mudah dikleabui karena biasanya memang anak perempuannya suka mendramatisir cerita, memanipulasi kondisi, suka membakar rasa khawatir sekaligus rasa bangga ibunya terutama soal karir & keuangan. (Paling Utama). Anak perempuan model ini menggunakan materi / uang untuk membakar kesenangan ibunya terhadapnya, & menggunakan anaknya yg masih kecil sebagai senjata untuk memancing rasa iba ibunya, sehingga ibunya mudah dikelabuai & dikendalikan secara halus tanpa terasa. -
2. Menggunakan pembenaran sendiri tanpa melihat, meneliti, menggunakan referensi dasar agama yg sebenar-benarnya. Sehingga semakin salah tanpa terasa. -
3. Sudah paham aturan agama yg benar, sudah tau aturan pinisepuh, tapi menghindar akibat pembenaran yg dibuat sendiri yang dipicu anak perempuannya. Sehingga ibunya punya rasa rikuh pekewuh yang tidak diperlukan akibat salah paham. Mengapa ada anak perempuan yang memiliki niat terselubung seperti itu ? -
1. Tidak taat pada suami, menghindari perintah suami, dg dalih & tameng ibunya. Seolah-olah patuh pada suami padahal sebenarnya tidak sama sekali, namun karena mengemasnya begitu halus, sehingga tidak mudah dideteksi oleh mata umum. -
2. Menentang secara halus ketika diajak suami tinggal berasamanya, seolah-olah konsekuen mau ikut tinggal bersama suaminya tapi sebenarnya tidak konsekuen, & selalu keslahannya dikemas dg halus lembut & sangat apik. Sehingga sukar dideteksi oleh mata awam. -
3. Hidup tidak harmoni dg suaminya, Menikah hanya selogan supaya terlihat seperti orang tua, menikah lahir bukan menikah lahir batin, kelihatannya harmoni tapi sebenarnya masalah & kebutuhannya selalu mengadu kepada ibunya, hingga akhirnya suami menjadi tidak punya ruang mengatur istrinya, akibat istrinya keliahatan dewasa namun aslinya sangat manja, karena kenjaannya hanya mengadu, membuat lagu, supaya didecking ibunya dengan membakar rasa khawatir ibunya supaya iba. - 4. Paham agama & kitab suci tapi menghindari, karena dianggap menghalangi ego & keinginannya, pun cara ini dibungkus dengan halus, jadi seolah-olah paham agam, rajin ibadah, sopan, namun prilaku aslinya bersebrangan.
Dampak kalau seorang ibu salah mendidik anak perempuan setelah menikah sejak awal : - 1. Capek, pegal linu, kesemutan, reumatik, akibat setiap hari harus mendengarkan karangan crita, dramatisir yang dibuat anak perempuannya, dibebani tanggung jawab yang sudah bukan tanggung jawabnya oleh anak perempuannya, waktunya dikuras habis oleh anak perempuan tersebut.
- 2. Merasa sudah benar, sudah ibadah, sudah dermawan, namun sebenarnya semakin mendekati kesesatan, akibat kesalahan anak perempuannya tidak diakui tapi dilindungi terus, akibat dilapisi oleh materi duniawi, pangkat, jabatan, anak perempuannya yang suka metamorfosis "Seolah-olah baik padahal bersebrangan"
- 3. Ibu tidak punya banyak waktu mengurus dirinya sendiri, mengurus suaminya, hingga visi pandangan hidupnya bergeser menjadi sangat materialistis tanpa terasa. Paham agama, prilakunya keliahatan baik secara umum, pemberi, tapi kiblatnya materi duniawi.
- 4. Ibu secara langsung sudah mendukung anak perempuannya itu untuk merusak kepemimpinan suami anak perempuannya. Karena suami anak perempuannya lebih menghabiskan banyak waktu untuk mengadu pada ibunya bukan pada suami yang seharusnya setelah menikah.
Baca juga ciri anak perempuan yang merusak kepemimpinan suami secara halus lembut tanpa terasa.
|