Cara mengatasi HP restart sendiri maupun contact retailer. Cara servis Hp (White Blinking) dari berbagai penyebab dg teknik perbaikan manual & menggunakan flasher box utk repair IMEI corrupt ataupun IC-UEM, pemilik ciri muncul tulisan contact retailer tanda tanya di hp saat dinyalakan. 
kalau hp mengalami white blink / mati hidup restart sendiri maka perlu menyimak dg intens cara servis hp restart sendiri alias white blinking. Ciri khas paling umum pada kerusakan hp sejuta : adanya tampilan imei tanda tanya / muncul tulisan contact retailer, saat dilakukan pengecekan di HP mwpun melalui flasher UFS & HWK. Hal yg menjadi penyebab tanda tanya muncul dapat karena kelas ringan seperti UI Area corrupt / yg terparah adalah karen IC-UEM rusak. Untuk melakukan perbaikan ada dua cara servis hp yaitu dg cara manual yg ringan melalui hp itu sendiri & dg cara melakukan flashing menggunakan box flasher khusus yg biasa digunakan seperti : JAF, MXKEY, UFS+HWK, namun utk perbaikan RPL IMEI Corrupt biasanya yg lebih maksimal menggunakan credit MxKey. Untuk memperbaiki Hp nokia yng mengalami contact retailer / white blink, sebelum menggunakan tools repairer dg berbagai box flasher, dibutuhkan pemahaman mengenai dasar-dasar perbaikan Hp khususnya contact retailer maupun pada kondisi white blink berlaku khususnya utk Hp / handset Nokia dari berbagai rumpun baik DCT4, BB5, DCTL, WD2 Contact retailer merupakan kondisi dimana bootloader pada Hp mendeteksi bug / kerusakan firmware, karena tdk adanya linearitas konfigurasi system pada Hp itu sendiri. kalau dlm dunia PC dinamakan dgn Boot Block BIOS Error, kerusakan contact retailer biasanya terjadi karena :IMEI Hp yng berubah Flex Memory penuh melebihi kapasitasnya, DUMPING Cache. Crosslink bootloader akibat terkena virus (terutama OS Syimbian). RAM Hp yng bermasalah, Terlalu banyak beban pada memori internal & external MMC. Seri IMEI yng tak sesuai antara ROM IMEI & EEPROM IMEI (IC Flash SN).
Sebenarnya Hp dlm kondisi contact retailer seharusnya di bawa ke Nokia care center, bila Hp dlm masa garansi, supaya mendapatkan layanan free & khusus karena masa garansi, / diluar kondisi bila memungkinkan, bs memperbaikinya sendiri / dibawa ke rekan yng memahami teknis perbaikan contact retailer. Perbaikan contact retailer & white blink ada beberapa langkah ringan sebelum masuk pada High Risk Area (Penggantian EEPROM, IC Flash, Update RPL, & aktivitas High Condition to High Risk Area lainnya). Contact retailer kelas ringan sanggup diatasi dgn : 1. Matikan ponsel, kemudian copot baterai, ambil & keluarkan SD, MMC & Eksternal memori lainnya. & keluarkan SIM Card dari Hp ygn terkena conatct retailer, kemudian dlm kondisi kosong, nyalakan Hp Nokia, lihat indikator berikutnya. jika pada kondisi kosong masih juga contact retailer / bahkan white blink, maka lakukan langkah ke dua : 2. Pada kondisi kosong, format user area (kosongkan flexible memory ygn merupakan memory internal ponsel) dengan cara format standard dari ponsel, dgn Set user default, / dgn memasukan kode khusus buat memformat total user area, dgn kondisi default & kosong, Hp akn lebih mudah & ringan tanpa beban melakukan inisialisasi bootloader agar Hp dapat On / booting dng baik. jika berhasil, berarti beruntung, karena contact retailer ygn dialami masih dlm kategori kerusakan ringan.
Tapi bila masih tetap sama, lakukan langkah ygn ketiga :3. Hidupkan Hp dalam kondisi kosong, sampai keluar tulisan deteksi sim card, / ada message insert sim card, apabila message telah muncul cek IME Hp, apakah IMEI sesuai dng IMEI sebelumnya, / apakah IMEI berubah dalam bentuk lain misalkan menjadi tanda tanya (?) / menjadi angka berurut oktal 1111 / 2222 / 3333 / 4444 & lainnya, / menjadi dalam bentuk Hexa, misalkan FFFF01, FFFF, etc. jika ini terjadi kemungkinan besar, contact retailer sdh masuk High Risk Condition, & kemungkinan besar IC-UEM corrupt / membutuhkan RPL ygn baru buat diinject ke dalam IC-UEM, apabila ini terjadi, harus merepair firmware sesuai dng seri Hp / mengupgrade dng fimrware baru & menginjeksi RPL yang baru juga,
jika dng cara tsb masih sama kondisinya, maka langkah High Risk area berikutnya adalah :4. Melakukan Erase Whole Flash Area (Tapi harap diingat buat melakukan ini, direkomendasikan memiliki backup UEM & EEPROM yang berisi PM & RPL backup) apabila enggak memiliki ini, silahkan minta bantuan rekan, yang lebih memahami seluk-beluk kondisi tersebut untuk mendampingi, melakukan perbaikan pada High Risk condition ini, karena kalau dilakukan dengan unsur coba-coba hasilnya akn sangat fatal, karena selain akn membutuhkan RPL baru, PM Baru, & SD Auth, resiko tertinggi adalah harus mengganti UEM / IC Flashnya, membutuhkan proses & konsentrasi tinggi, mengingat IC BGA dlm kategori ini Ball/Kaki ic bga berukuran sangat kecil sebesar diameter jarum, jadi untuk melakukannya harus dengan hati-hati & konsentrasi tinggi.
kalau dengan erase whole flash mengalami trouble / hasilnya tidak maksimal, maka :5. Kemungkinan paling High Risk adalah dengan mengganti total IC-Flash & UEM biar mantap, & jangan lupa sebelum melakukan repair uem direkomendasikan minimal sdh memiliki backup ASK & RPL, supaya saat mengisi firmware baru, data konfigurasi asli bootloadernya mampu dikembalikan dalam kondisi aslinya.
Notes : Cara tersebut diatas bisa diterapkan pada generasi BB5 seperti n73 maupun express music-e seperti N5130. / pada seri lain yang serumpun, dengan catatan khusus memiliki varian & struktur komponen terutama pada FW, Ukuran flash, & kelas generasinya. kalau diingin lebih lengkap maka bisa buka & simak pada pengenalan komponen untuk dasar servis hp terutama rumpun BB5.
Sekian terima kasih, semoga tips singkat cara servis hp restart sendiri (White Blinking) & masih sangat sederhana tetap bermanfaat positif & bisa melengkapi tutorial service hp & selamat mencoba, Terima kasih atas kunjungan & kepercayaannya. Salam.. |