 Tidak terasa ketika sedang sombong itu banyak sekali contohnya.
 Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 100 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 122760.
Sombong artinya adalah sifat membanggakan diri karena ingin selalu dipuja & dipuji orang lain. Sombong tidak dianjurkan oleh agama manapun itu. MASALAHNYA ADALAH SUDAH TAU SOMBONG GAK BAIK, TAPI KETIKA MENYOMBONGKAN DIRI SUDAH TIDAK TERASA, BANYAK CONTOHNYA JAMAN SEKARANG. Setiap orang tua selalu mengajarkan anaknya agar tidak sombong. Tetapi ketika beliau sedang membanggakan anaknya yang berhasil jadi pegawai, pejabat, sukses, berharta, itu sudah tanpa terasa. Bahkan tidak segan membandingkan, menghitung harta anak satu dengan lainnya. Anehnya mereka tau agama, menganggap itu hal yang lumrah jika orang tua membanggakan anaknya tersebut. Kesombongan semacam itu buntut keburukannya akan banyak sekali pun tak terasa saat satu persatu masalah muncul akibat kesombongan (Adigung Adiguna). Pertanyaannya sekarang, kalau sudah seperti itu : ANAKNYA YANG DURHAKA? ATAU ORANG TUANYA YANG LEBIH DAHULU MENDURHAKAI ANAKNYA? Pikirkan itu secara mendalam & temukan jawabannya. Agar tidak saling menyalahkan, tapi ketemu titik tengah dimana akhlak & aqidah ditempatkan pada tempat yang tepat tanpa saling mencari pembenaran. Sebab sebenarnya sifat kebaikan keburukan kesombongan yang boleh & tidak, sudah ada dasarnya semua di kitab suci agama manapun. Tapi manusia suka menjalankan yang mudah, & meninggalkan yang dianggapnya mempersulit kesombongan. Itu adalah realita terselubung, tidak terasa tapi sering dilakukan berkali-kali. Disitulah peran penting orang tua harus paham aqidah yang sejati untuk anaknya. Sebab pinisepuh jawa bilang ALA TUA BECIK YA TUA, orang tua itu sumber banyak hal. Mau seperti apa anak-anaknya itu tergantung bagaimana orang tuanya. Apa memang sejatinya baik, hanya seolah-olah baik, hanya normatif, / hanya buruk terselubung. Ketika orang tuanya sombong terselubung, beliau sudah mencetak anaknya yang kebetulan sedang kecukupan akan persis sombongnya, buat anak yang sedang merintis akan tercetak menjadi pendendam karena sering direndahkan & dibandingkan. Coba sapa yang salah? pahami itu sedalam mungkin. Mengapa ada saja orang menunjukan sifat sombong :1. Materi duniawi menjadi kiblat. Ketika paham materialis sudah menjadi obsesi, mengaggap materi ekonomi duniawi adalah segalanya, maka disitulah sifat sombong melekat dalam denyut nadinya. Mau terlihat kasat, / yang terbungkus halus terselubung.
2. Dendam akan masa lalu yang sulit & kelam. Setiap orang punya masa lalau, masa sulit, setelah merasa memiliki semuanya & bisa segalanya, lantas dendam dengan kesombongan karena tidak mau lagi seperti masa lalunya, motivasi ini terselubung pada pribadi seseorang biasanya tampak secara halus.
3. Takut dianggap orang tidak mampu. Orang kalau sudah takut sekali dianggap tidak punya / mampu, nanti jurusannya pasti materialisme, suka dipuji, membanggakan harta & status sosialnya.
Bagaimana agar sifat sombong tidak melekat pada diri seseorang? JAWABANNYA ADALAH SULIT. Kecuali orang itu hatinya bersih, pikirannya jernih, & sanggup menahan bicara dimanapun, bicara hanya seperlunya sehingga minimal tidak terlalu sombong, terutama soal duniawi. Kesadaran spiritualnya tinggi, sudah paham mana makanan wujud, & makanan batin. Wong jawa bilang lembah manah. Ada orang begitu jaman sekarang? sulit ditemukan, bagaikan buih diatas lautan, siapapun itu dimanapun itu baiknya. Semoga bermanfaat positif & kita bisa menjadi orang yang selalu dalam hidayah & petunjukNYA.
|
