Adalah memiliki niat hanya seolah olah baik sesuai ajaran agama padahal tak sesuai akhlak akidah yang sebenarnya. Terlalu banyak bicara dengan bungkus kebaikan & sopan santun padahal hanya untuk mencari simpati & iba semata agar terhindar dari tanggung jawab & konsekuensi yang sebenarnya juga bagian dari sifat nggendeah. Sebab orang yang benar-benar memiliki niat baik tidak akan terlalu banyak bicara tapi bertindak sebaik mungkin & kerjakan sendiri tanpa banyak mengeluh, maupun tanpa harus banyak yang melihatnya.
Lihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 98 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 121317.
Nggendeah merupakan kosa kata sifat dari pitutur pinisepuh orang jawa. Yang mengandung makna prilaku yang hanya seolah-olah melakukan hal yang baik padahal kenyataannya tak sama sekali, hanya saja karena prilakunya dibungkus dengan tampilan yang halus sehingga tak mudah dilihat & disimpulkan kenyataannya. Pengertian lain yang identik nggendeah adalah memiliki niat yang sesuai akhlak akidah agama padahal tak diaplikasikan secara total, bahkan hanya digunakan untuk melapisi yang sebenarnya tak sesuai aturan yang hakiki. Definisi & pengertian nggendeah adalah memiliki niat melakukan hal yang sebaiknya dilakukan berdasarkan akhlak & akidah yang sebenarnya sudah dianjurkan agama, padahal tak dilakukan sepenuhnya bahkan menghindarinya dengan cara halus. Sehingga seolah-olah keliahatannya sungguh-sungguh, padahal sebenarnya tidak melakukan sama sekali. Contoh prilaku nggendeah : Menurut aturan agama, setelah menikah istri harus patuh pada suaminya. Namun istrinya hanya seolah-olah patuh padalah sebenarnya tidak sama sekali karena ketidakpatuhannya dibungkus secara halus sehingga ketidakpatuhannya tidak terdeteksi & merusak kepemimpinan suaminya. Istri yang seolah-olah mau mengikuti kemanapun suaminya tinggal, namun kenyataannya bersebrangan. Istri lebih suka mencari rasa iba & memancing kekhawatiran siapapun disekitarnya supaya niat terselebungnya untuk tidak mengikuti suaminya bisa tercapai. Suami istri yang kelihatannya mandiri dalam menyelesaikan masalah maupun kebutuhannya, namun kenyataannya dengan berbagai alasan & kondisi selalu melibatkan orang lain bahkan orang tua terutama ibunya untuk terus terlibat dalam kegiatan rumah tangganya dari hal yang kecil sampai yang besar. Selalu menonjolkan kebaikan, kedisplinan, sopan-santun, kedermawanan, rasa manusiawi, namun semua itu hanya kata-kata & selogan untuk mendapatkan simpati & iba dari sekitarnya, padahal sebenarnya didalam terselubung niat yang berkebalikan, layaknya blongsong kewolo dalam berbagai sendinya.
Sifat nggendeah ini dianut paling banyak oleh mereka yang memiliki sifat materialistik dalam kehidupannya. Materi & uang sudah menggeser akhlak & akidah secara halus tanpa terasa. Seolah-olah memahami aturan agama, uanggah-uangguh, namun kenyataannya tujuan utamanya hanya materi & kebutuhan fisik, sama sekali bersebrangan dengan yang kelihatannya tampak baik namun sebenarnya tidak. Paham materilistis adalah hal yang paling memicu rusaknya akhlak akidah yang sebenarnya hingga melenceng tanpa terasa. Moral & kebaikan hanya seolah-olah semata. Sebaiknya jangan mendekati prilaku nggendeah apalagi menyematkannya kedalam niat anda, karena nggendeah sungguh bagian dari sifat dajjaliah yang sekarang sudah masuk kedalam berbagai sendi kehidupan, akibat materi & finansial sudah menjadi kiblat tanpa terasa menggeser akhlak yang sesuai akidah sebenarnya.
|