Download terlengkap cara terbaikCara Reset BIOS Agar Tidak Merusak IC CMOS

Solusi cara terbaik dan terlengkapCara reset BIOS dan konfigurasi bios sesuai dengan kinerja peripheral agar tidak merusak cell CMOS pada komponen pendukung IC BIOS. CARA RESET KONFIGURASI BIOS, DALAM KONDISI TERTENTU, AGAR TIDAK BERDAMPAK BURUK PADA PERANGKAT DIGITAL. Reset setting BIOS harus tetap hati-hati sebab ada yang modelnya jumper ada yang menggunakan lock soft key.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 55 artikel Kategori Komputer. Pemutakhiran versi update revisi ke : 94658.


BIOS (Basic Input Output System) adalah program kecil yang tersimpan dalam IC EPROM / EEPROM yang berfungsi untuk mengatur kinerja peripheral secara keseluruhan, pada mesin berbasis processor.

  • Contoh perangkat berbasis processor seperti : komputer, laptop, PC, handphone, smartphone, & sejenisnya. Perangkat digital bisa bekerja maksimal di setting dengan konfigurasi bios yang tepat sesuai peripheral yang terpasang. Konfigurasi BIOS tersimpan dalam IC CMOS. Sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan maka BIOS bisa di reset konfigurasinya melalui CMOS.

Setiap motherboard memiliki karakteristik tersendiri dalam mengatur semua unit & komponen yang tertanam didalamnya, terutama dalam mengtur IRQ maupun I/O setiap komponennya, cara reset konfigurasi bios pada setiap perangkat berbasis microprocessor seperti pada laptop, notebook, maupun PC itu sendiri sebenarnya konsepnya sama, hanya saja cara memperlakukannya berbeda-beda,ada yang jumpernya ditanam dalam motherboard ada juga yang tidak menggunakan jumper, Untuk motherboard pada pc desktop sendiri, rata-rata jumper cmos ini terletak pada motherboard & biasanya sudah disertakan little guide pada setiap pin yang ada didalamnya dengan label reset cmos. Untuk melakukan reset ini sebaiknya PC maupun notebook dalam kondisi OFF tidak tersambung dalam sumber tegangan, lakukan dengan sangat hati-hati. Karena jika melakukan reset ini tidak dengan teliti maka bisa merusak cell cmos itu sendiri, jika cell cmos rusak maka setelah reset cmos tidak bisa menyimpan konfigurasi bios anda yang baru, indikasinya jika motherboard sudah menggunakan batterai baru, namun setelah pc dimatikan, maka saat akan dinyalakan maka akan ada pesan "cmos checksum error" yang berarti PC tidak bisa booting secara langsung dengan konfigurasi sebelumnya, & biasanya akan menggunakan standar konfigurasi pabrikan motherboardnya, karena konfigurasi asli dari bios tertanam tidak didalam cmos, tapi sudah terprosedur didalam ic bios pc itu sendiri.Prosedur ini dijalankan jika cmos mengalami gangguan seperti rom cmos error / istilah umumnya cell cmos trouble.

Reset konfigurasi BIOS diperlukan, hanya jika pada kondisi berikut :

  • 1. Anda memasang komponen maupun peripheral baru yang tidak PnP (plug and Play) & tidak terdeteksi OS maka reset maupun menggunakan settingan bios baru diperlukan agar OS dapat mengenali karakteristik komponen melalui IRQ-nya.

  • 2. Anda memasang storage berkapasitas besar melebihi standar bios pada motherboard, contohnya HDD, blue ray drive, karena setiap motherboard memiliki versi bios yang dibatasi fiturnya dalam mengenali komponen-komponen keluaran terbaru, Maka anda memerlukan reset untuk mendeteksi kondisi paling tepat dari hdd agar mudah dikenali motherboard baik SATA, PATA, IDE. Atau jika dengan setting tidak mempan, maka anda memerlukan flash bios mengisi program ic bios dengan fw keluaran terbaru dari vendornya, untuk melakukan flash bios harus lebih hati-hati lagi karena jika belum paham / memiliki jam terbang khusus / belum pernah sama sekali flashing bios maka jangan coba-coba karena resikonya bisa sangat fatal (High Risk). Jika akan melakukan ini, silahkan minta didampingin rekan anda, anda, sahabat, teknisi, / bahkan keluarga anda yang anda anggap mengerti seluk beluk flashing bios & eprom, Baik dengan cara programmable maupun dengan cara replaceable.

  • 3. Terjadi crash antar peripheral, karena tidak jarang peripheral yang berbeda namun memiliki interface yang sama, kadang bisa crash dengan IRQ standar, jadi memerlukan setting ulang maupun konfigurasi irq. Contoh anda punya sound card, lan card & tunner, itu semua menggunakan interface PCI, maka bisa saja jika satu peripheral mengakses IRQ yang sama maka bisa crash & salah satu komponen tidak akan terdeteksi meskipun sudah menggunakan driver bawaan vendornya. Namun demikian kasus crash irq ini terbilang cukup jarang karena bios keluaran paling baru, sekarang sudah dilengkapi dengan teknologi auto switch & swap IRQ, jadi ketika terjadi crash maka otomatis bios akan mencarikan IRQ kosong untuk peripheral yang crash sehingga pc tetap normal, & jarang terlihat pc crash, tidak seperti pada pc pada era dahulu.

  • 4. Membutuhkan konfigurasi khusus selain konfigurasi standar maupun ingin merubah kunci & reset password bios dengan yang baru agar konfigurasi lebih permanen sesuai dengan kebutuhan anda, / karena alasan lain yang lebih teknis sesuai dengan kebutuhan anda.

Manfaat melakukan reset & konfigurasi bios :

  • Melakukan ini dengan teknik & cara yang benar mengenai konfigurasi maupun reset bios, tentunya memiliki manfaat utama dalam memaksimalkan kinerja komponen/peripheral komputer secara khusus & memaksimalkan kinerja system PC & OS secara keseluruhan, Terutama pada bios notebook yang notabene semua peripheral hampir tertanam onboard semuanya, jadi bios notebook memiliki kapasitas konfigurasi lebih banyak. Bios yang ditanam dalam notebook biasanya identik kapasitas & isi konfigurasinya dengan bios laptop karena sama-sama portable & integrated.

Dampak melakukan reset & konfigurasi bios jik berlebihan :

  • Melakukan konfigurasi bios dengan tepat maupun me-reset sesuai dengan kondisi aslinya, memang memiliki lebih banyak manfaat, namun demikian konfigurasi bios & reset yang berlebihan juga memiliki dampak lain, jika konfigurasi dilakukan tidak memenuhi standar kapasitas & kinerja peripheral yang tertanam didalamnya, yaitu biasanya akan lebih cepat hang / sering restart, Dan jika terlalu sering melakukan reset bios juga bisa berakibat pada cmos trouble maupun nuked, karena susah menyimpan konfigurasi bios. Jadi melakukan cara reset maupun mengkonfigurasi ulang bios tetap harus teliti, terutama sesuai dengan prosedur kinerja peripheral & benar-benar adanya kondisi yang membutuhkan hal tersebut. Untuk lebih lengkap, anda bisa menambah wawasan terlebih dahulu mengenai prinsip kerja ic bios agar memiliki referensi yang realistis & rasional, terutama mengenai filosofi bios itu sendiri.

Terima kasih atas kunjungan & kepercayaannya, semoga referensi yang singkat & sederhana ini bisa menambah wawasan yang lebih aplikatif & positif untuk anda.




2 Comment :

1

Egi Yura
gan kalo misalnya di mobo nya gaada jumper cara nya dengan mencabut baterai cmos kan, itu wakt brp lama ?
Lepas dulu tegangan 220 ke PSU, copot baterai dan tahan tombol reset 5 detik, kemudian nyalakan cpu tanpa baterai cmos, kalau sudah clear biasanya pas boot langsung masuk BIOS, atau muncul bad cmos checksum error, jika sudahk tekan tombol power selama 4-5detik untuk shut off cpu motherboard, kemudian pasang kembali baterai dan nyalakan, masuk ke bios dan setting sesuai kebutuhan dan selesai, Thanks for visits..

2

Egi Yura
ini prosedur untuk PC kan, kalo buat laptop/notebook sama juga ?
Untuk kondisi tersebut khusus motherboard PC, kalau laptop, teknik yang digunakan tergantung merk motherboard dan vendor, karena proteksi memory cmos berbeda-beda, terutama yang tidak ada pin jumper, dan hanya ada baterai, itu sudah pasti membutuhkan cara khusus, biasanya disertakan dimanual booknya, atau kalau tidak ada berarti CMOS disimpan tidak di ROM tapi di flash ROM. Thanks..