Download terlengkap cara terbaikDefinisi dan Pengertian Nilai Lebih

Solusi cara terbaik dan terlengkapDefinisi dan pengertian nilai lebih agar bisa membedakan mana yang termasuk dan bukan nilai lebih serta paham efek jika salah memaknainya.


Download aplikasi terbaruLihatlah menggunakan komputer, pc-desktop, laptop, maupun smartphone android. Saat ini ada 96 artikel Kategori Edukasi Pengembangan Diri. Pemutakhiran versi update revisi ke : 122170.


-videofx-

Semua orang tau & sangat familiar dengan kata nilai lebih.

Namun jika salah memahami maka hasilnya pun bisa melenceng tanpa terasa.

Nilai lebih berbeda jauh dengan kelebihan. Artinya tidak sama baik secara harafiah & terminologi.

Definisi & pengertian nilai lebih adalah kondisi yang tidak proporsional antara pemakaian & penukaran sebuah nilai.

Agar lebih paham, disini diberikan contoh yang sederhana namun kadang salah memaknai nilai lebih itu sendiri.

Perbedaan yang kongkrit & jelas menggambarkan secara nyata apa yang disebut nilai lebih & bukan nilai lebih.

BUKAN NILAI LEBIHTERMASUK NILA LEBIH

1. Ada anak yang rajin sekolahnya, selalu ikut les matematika, anaknyapun pandai matematika & nilainya bagus. Kondisi yang logis & wajar.

1. Anaknya dekil berpenampilan seadanya, mungkin maaf dari golongan yang belum dimampukan, sudah berusaha cari makan sendiri, Tapi kemauannya untuk sekolah & berpengetahuan sangat tinggi, menikmati kegiatan & rasa sakitnya tanpa mengeluh, hingga akhirnya menjadi sangat pandai diberbagai bidang. Kalau ada anak seperti ini, baru itu namanya nilai lebih yang luar biasa.

2. Ada orang yang mapan secara pekerjaan, sedang banyak uang & materi, senang memberikan donasi ke masyarakat / lingkungan sekitar, karena memang tidak pernah aktif dalam kegiatan warga, seperti kumpulan RT (Rukun Tangga), RW (Rukun Warga) & kegiatan kewargaan lainnya. Itupun nilai yang wajar, karena memang jarang aktif dimasyarakat ketika dibutuhkan donasinya memang harus bisa memberikan lebih dibanding dengan warga lainnya yang mau aktif.

2. Ada orang yang sibuk dikantor, maupun dengan bisnis usahanya, mapan secara finansial & pekerjaan, tapi karena kedewasaan & kepribadiannya sangat matang, punya niat tulus & kesungguhan juga untuk berperan dilingkungan sosial, bisa membaur kesehariannya, cukup rajin ikut kumpulan warga, & tidak segan memberikan bantuan donasi lebih dari lainnya, itu baru namanya nilai lebih.

Sebenarnya setiap orang siapapun itu, punya HAK hidup yang cukup, juga punya kewajiban yang wajar, baik untuk memenuhi hasrat hidup pribadinya maupun dengan lingkungan sekitarnya bahkan alam semesta. Sehingga visi hidupnya semakin lembut terarah dalam kejernihan jalurnya masing-masing tanpa saling terkontaminasi.

Dari sedikit contoh diatas, pastinya bisa dicari contoh nyata lainnya dengan konsep pemahaman nilai lebih itu sendiri. Dan pasti akan banyak sekali contohnya. Semoga kelak kedepan kita bisa menjadi pribadi yang baik sebenar-benarnya sesuai akhlak & akidah agama yang sudah menjadi acuan utama. Sebab niat yang baik, hasilnya pasti akan baik dalam banyak aspek, begitupun sebaliknya. Pendamlah niat yang baik apapun nilai lebih yang anda punya, agar semakin menemukan guru yang sejati selama hidup & hidup setelah hidup kelak. Jika mungkin anda orang yang sudah berumur, kesehatan & vitalitas sudah semakin menurun, maka selami diri anda & sadari sepenuh hati, agar melahirkan tutur kata, sikap, prilaku yang selaras pada lingkungan yang heterogen. Karena manjur tidaknya obat tergantung niat & isi dalam hati, itupun kalau berkenan menyadarinya secara mendalam & manunggal.

Efek jika salah memahami & memaknai yang bukan nilai lebih tapi menganggap sebagi nilai lebih :

  • 1. Semakin tersesat tanpa terasa, bahkan hidupnya akan mendekati sendi-sendi sifat dajaliah.

  • 2. Merasa paling benar & susah menerima input dari orang lain yang memang praktisi di lapangan.

  • 3. Kesadaran spiritual semakin terkikis akibatnya hidup dalam dimensi yang materialis tanpa terasa.

  • 4. Sukar membedakan antara kematangan mental kepribadian dengan kemapanan secara materi.

  • 5. Merasa materi & uang adalah segalanya, padahal ada hidup setelah hidup yang lebih penting & susah dipahami dimensinya jika kesadaran spiritulanya masih rendah.

  • 6. Terlalu individualis dengan ekspektasi nilai lebih yang salah dibuat sendiri.

  • 7. Sukar beradaptasi dengan lingkungan sosial / lingkungan sekitar yang orangnya memiliki karakter sangat heterogen. Orang jawa bilang : angel srawung.

  • 8. Mendewakan pekerjaan & kegiatan dikantor, padahal ada yang lebih penting & itu tidak bisa diukur dengan uang.

Semoga siapapun yang menyimak artikel ini termasuk orang yang benar-benar memahmi nilai lebih & bisa menempatkannya secara tulus andap asor dalam sanubari yang dalam tanpa harus adigung adiguna.